Zakat Profesi Adalah: Pengertian, Hukum, Syarat dan Cara Menghitung – Eandy Network

Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang telah memiliki penghasilan. Salah satu jenis zakat yang perlu ditunaikan adalah zakat profesi.

Apakah kamu pernah mendengar istilah zakat ini? Zakat profesi ini sebenarnya diperuntukan buat seseorang yang dalam menjalankan usaha/pekerjaan mendapatkan penghasilan lebih di atas rata-rata. Nah, untuk mengenal lebih dalam tentang zakat profesi, kita ulas sebagai berikut. 

Pengertian Zakat Profesi 

Zakat profesi memiliki sebutan lain zakat penghasilan. Jadi yang dimaksud dengan zakat profesi adalah zakat yang diwajibkan bagi umat islam yang sudah mendapatkan penghasilan dari pekerjaan yang digelutinya. Dalam istilah lain, zakat profesi disebut juga dengan zakat mal. 

Zakat profesi tidak diperuntukan untuk semua orang, hanya untuk mereka yang penghasilannya diatas nisab yang sudah di tentukan dalam islam. Orang yang wajib membayar nisab jika dalam sebulan bisa menghasilkan kekayaan sebesar 85 gram/tahun, maka setiap bulan wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari hasil tersebut. 

Hasil zakat prefesi ini diberikan kepada fakir miskin. Bagi seseorang yang sudah wajib zakat profesi secara esensi adalah bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah turunkan.

Hukum Zakat Profesi

Kita tahu bahwasanya Indonesia salah satu negara yang penduduk mayoritas adalah muslim. Maka tidak heran jika setiap aturan perlu ada hukumnya. Berikut dua hukum yang mengatur zakat profesi. 

1. Al-Quran 

Hukum zakat profesi yang paling utama didasarkan pada aturan Al-Quran. Meskipun tidak menjelaskan secara spesifik, namun ada beberapa ayat yang dapat dijadikan rujukan dasar. Beberapa surat Al-Quran tesebut ada di surat At-Taubah ayat 34 yang berbunyi sebagai berikut. 

“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka berikanlah kepada mereka kabar gembira dengan azab yang pedih.” (QS. At-Taubah:34)

Selain surat At-Taubah, ada juga ayat yang dapat kamu temukan di surat Ali Imran yang berbunyi sebagai berikut. 

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari harta yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada jual beli dan tidak ada persahabatan dan tidak ada syafa’at.” (QS. Ali Imran: 133)

2. Hadist 

Hukum zakat profesi yang digunakan bisa didasarkan pada hadits. salah satu hadis dari Hakim bin Nizam, Rasulullah SAW bersabda, sebagai berikut.  

“Tangan atas lebih baik daripada tangan bawah. Mulailah (dalam membelanjakan harta) dengan orang yang menjadi tanggung jawabmu. Sedekah paling baik adalah yang dikeluarkan dari kelebihan kebutuhan. Barang siapa berusaha menjaga diri (dari keburukan), Allah akan menjaganya. Barang siapa berusaha mencukupi diri, Allah akan memberinya kecukupan.” (HR Bukhari)

Syarat Zakat Profesi 

seperti yang disinggung sebelumnya, jika tidak semua orang wajib mengeluarkan zakat profesi. hanya beberapa orang yang penghasilannya setara emas 85 gram. Menurut Majelis Ulama Indonesia, menetapkan Fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2003, syarat orang yang wajib bayar pajak apabila mencapai nisab dalam satu tahun. Berikut adalah syarat wajib zakat profesi dalam islam. 

1. Hanya Berlaku bagi Muslim

Zakat profesi merupakan kewajiban dalam ajaran Islam, sehingga hanya berlaku bagi umat Muslim. Bagi non-Muslim, aturan ini tidak mengikat dan dapat diabaikan.



2. Diberlakukan untuk yang Sudah Baligh

Di era digital saat ini, banyak anak di bawah umur yang sudah memiliki penghasilan besar, seperti para content creator muda. Namun, dalam Islam, kewajiban zakat profesi hanya berlaku bagi mereka yang telah mencapai usia baligh.

3. Memiliki Akal Sehat

Zakat profesi hanya diwajibkan bagi mereka yang berakal sehat. Secara logis, seseorang yang tidak memiliki kesadaran penuh sulit untuk menghasilkan pendapatan dalam jumlah besar. Kalaupun ada, kasusnya sangat jarang terjadi.

4. Bukan Budak

Zakat profesi wajib dikeluarkan oleh Muslim yang baligh, berakal sehat, dan bukan budak. Namun, bagaimana dengan mereka yang merasa menjadi “budak korporasi”? Apakah tetap wajib membayar zakat jika penghasilannya sudah memenuhi nisab? Pertanyaan ini tentu lebih tepat dijawab oleh para ahli.

5. Memiliki Penghasilan di Atas Nisab

Seseorang wajib membayar zakat profesi jika penghasilannya telah mencapai nisab, yaitu setara 85 gram emas per tahun. Jika 1 gram emas bernilai Rp1.600.000, maka dalam setahun penghasilan minimal yang dikenakan zakat adalah Rp136.000.000, atau sekitar Rp12.000.000 per bulan.ghasilkan sejumlah 12 juta lebih wajib mengeluarkan zakat profesi sebulan 2,5%. 

Baca Juga:

Cara Menghitung Zakat Profesi 

Buat kamu yang sebulan bisa menghasilkan uang Rp. 12.000.000 lebih dan tahu akan aturan ini, pastinya memiliki dorongan untuk menunaikan kewajiban zakat profesi bukan? namun terkendala bagaimana cara menghitung zakat profesi. berikut adalah caranya. 

Rumus Zakat profesi : 2,5% x jumlah penghasilan dalam 1 bulan

Contoh kasus:

Pak Bedu mendapatkan penghasilan gaji sebulan Rp. 2.000.000. jika gaji tersebut dihitung dalam setahun, maka jumlahnya akan menjadi Rp. 24.000.000. maka zakat profesi perbulan Pak bedu berdasarkan rumus di atas adalah Rp. 600.000. 

Golongan Penerima Zakat Profesi 

Buat kamu yang bingung kemana menyalurkan zakatnya, maka ada delapan golongan penerima zakat, mungkin beberapa golongan di bawah ada di sekeliling kita dan orang-orang terdekat kita. Jika itu ada, utamakan keluarga dan sanak saudara paling terdekat sebelum ketempat yang jauh. 



1. Fakir 

Orang yang berhak menerima zakat profesi adalah fakir. Jadi yang dimaksud dengan fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak mendapatkan penghasilan sendiri untuk memenuhi kehidupan dasarnya. 

2. Miskin

Selain fakir, ada juga golongan miskin. Orang yang masuk golongan miskin adalah orang yang memiliki harta dan penghasilan, hanya saja apa yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. 

3. Amil Zakat

Pernahkan kamu mendengar istilah amil zakat? Yaitu seseorang yang profesinya mendistribusikan zakat ke fakir miskin.

4. Mualaf 

Selain fakir-miskin dan amil zakat, golongan mualaf juga  bisa diberi zakat profesi, dengan catatan orang tersebut adalah orang yang tidak mampu. Jika orang yang mualaf sudah tajir melintir bahkan lebih kaya daripada kamu, tidak ada salahnya untuk memberikan kepada orang lain.

Manfaat Zakat Profesi

Agama islam menganjurkan sesuatu hal karena memiliki manfaat baik. Begitupun perintah zakat profesi, berikut adalah manfaat zakat profesi bagi pe. 

1. Membersihkan Harta 

Kita tidak pernah tahu tingkat keberkahan uang yang kita dapatkan. Zakat profesi salah satu cara membersihkan harta tersebut, dan berharap kepada Allah harta yang diperoleh bisa menjadi berkah. 

2. Mensucikan Jiwa 

Ketika kita mengeluarkan zakat profesi tidak semua orang bisa ikhlas mengeluarkan. Ketidak ikhlasan dan perjuangan kita mengatur rasa tulus inilah sarana untuk belajar mensucikan jiwa. Jiwa dan tubuh itu dua hal yang berbeda. Jika tubuh bisa dirawat dengan makan makanan sehat dan berolahraga. Maka, cara merawat jiwa dengan zakat/sedekah dan melakukan hal-hal kebaikan. 

3. Meningkatkan Ketakwaan 

Manfaat bagi kamu yang menzakatkan profesi sebenarnya sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada allah. Takwa adalah tunduk mentaati apa yang Allah perintahkan. Termasuk tunduk terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. 

4. Mengajarkan Ikhlas

Ilmu ikhlas adalah ilmu yang mudah diucapkan, tetapi sulit dipraktekkan. Zakat profesi mengajarkan kita untuk menyadari bahwa apa yang kita miliki hanyalah titipan. Sehingga kita hanya perlu membelanjakan rezeki allah ke jalan yang baik, dan ikhlas ketika berbagi dengan orang lain.

5. Mengurangi kesenjangan sosial 

Semakin banyak kesadaran masyarakat yang memiliki banyak penghasilan kemudian menzakatkan ke orang yang kurang mampu, ternyata efektif mengurangi kesenjangan sosial. 

Jadi tidak hanya bermanfaat bagi yang memberi, orang yang menerima zakat pun juga turut merasakan manfaatnya. Diantaranya sebagai berikut. 

Itulah beberapa ulasan seputar zakat profesi. Agar lebih paham, kamu juga bisa membeli Buku Agama Islam di Deepublish Store yang lengkap. Semoga ulasan ini bermanfaat. 

Referensi:

“Zakat Profesi: Hukum, Syarat, dan Contoh Perhitungannya.” PINA, Diakses pada 11 Maret 2025.

“Zakat Penghasilan dan Bagaimana Cara Menghitungnya.” Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Diakses pada 11 Maret 2025.



Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.