Cara Pembuatan Koloid: Pengertian, Jenis dan Manfaat  – Eandy Network

Cara membuat koloid wajib dikuasai bagi banyak kalangan. Baik bagi mereka yang ingin membuat industri makanan, kesehatan, kecantikan hingga industri tekstil sekalipun. Lantas apa sih koloid itu?

Koloid sebuah istilah yang mungkin asing bagi sebagian besar dari kita semua. Padahal koloid itu sendiri sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari dan sangat dekat dengan hidup kita.

Koloid sendiri merupakan salah satu dari tiga jenis campuran yang ada dalam kimia, dan dua lainnya adalah larutan serta suspensi.

Salah satu contoh koloid yang sering kamu jumpai yaitu susu, agar-agar, es krim, kecap, shampo, pembersih wajah dan masih banyak lagi. Nah pada artikel beriktu ini akan dibahas secara lengkap tentang koloid.

Pengertian Sistem Koloid

Apa itu koloid? Koloid adalah salah satu bahan kimia yang sering dijadikan sebagai campuran untuk pembuatan makanan, obat, dan kosmetik. Koloid itu sendiri adalah zat campuran yang bersifat larutan dan suspensi. Sifat koloid adalah homogen secara makroskopis. Namun ketika diamati dalam kacamata mikroskop, maka koloid ini bersifat heterogen. 

Affiliate Buku

Sistem koloid memiliki dua fase yang meliputi fase terdispersi dan pendispersi.  Dikatakan berada di fase terdispersi ketika zat tersebar secara merata ke zat-zat lain. Sementara yang dimaksud dengan medium pendispersi adalah penyebab terjadinya penyebaran zat secara merata. 

Ada yang menarik dari koloid ini. Ketika kita membicarakan tentang fase, sangat mungkin kita akan menemukan zat yang memiliki wujud yang sama, tetapi memiliki fase yang berbeda. Sebagai analogi sederhana, dalam buah kelapa mengandung cairan berupa santan.

Meskipun sama-sama berbentuk cairan, namun santan mengandung butiran minyak dalam air, yang mana butiran minyak memiliki fase yang berbeda dengan air. Butiran minyak inilah yang disebut dengan fase terdispersi, sementara air sebagai medium pendispersi.

Larutan Koloid Suspensi
Tidak bisa disaring Bisa disaring tapi hanya dengan membran semipermeabel bisa disaring
1 fase 2 fase 2 fase
stabil stabil Tidak stabil, antara zat pasti akan memisah.
homogen heterogen heterogen
Ukuran diameter partikel nya <10-7cm Ukuran diameter partikel nya 10-7–10-5cm Ukuran diameter partikel nya >10-5cm

Jenis-Jenis Koloid

Jika di pengertian kita mentintip ada dua fase, ternyata jika kita pelajari lebih lanjut, koloid itu sendiri memiliki beberapa jenis, sesuai dengan perbedaan antara fase terdispersi dan medium pendispersinya. Penasaran? Apa saja sih jenis-jenis nya? Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut.

1. Sol Padat 

Salah satu contoh dalam kehidupan sehari-hari yang terbentuk oleh sol padat adalah kaca berwarna. Jadi pembentukan sol padat ini dipengaruhi oleh suhu dan tekanan yang menghasilkan padatan kokoh serta keras. Sol padat salah satu fase terdispersi dan medium pendispersi yang padat. 

2. Sol 

Ada koloid yang berjenis sol. Jenis ini bisa kita temukan di cat tembok. Karakteristik dari koloid sol adalah memiliki fase terdispersi secara padat dalam medium pendispersi cair. Adapun sifat koloid sol, yaitu tidak mudah berubah-ubah. 

3. Aerosol Padat 

Jenis aerosol padat ini mungkin kamu sudah familiar dengar? Ternyata aerosol termasuk jenis koloid yang memiliki fase terdispersi padat dengan medium pendispersi gas. Bentuk aerosol padat dalam kehidupan sehari-hari sering kita temukan.

Reseller Buku

Jika kamu berjalan atau berkendara kemudian adanya asap kendaraan sampai menyebabkan kelilipan, maka benda yang masuk ke dalam mata itulah padatan yang terdispersi yang berada di dalam asap yang bagian dari medium pendispersi.

4. Aerosol

Jika sebelumnya ada aerosol padat, ada juga yang hanya aerosol saja. Jenis aerosol ini adalah fase terdispersi cairan di dalam medium pendispersi gas. Jika aerosol padat memiliki sifat yang lebih tahan lama, makannya bisa menyebabkan mata kelilipan. Sementara aerosol itu tidak bisa bertahan lama.

Contoh bentuk aerosol ini adalah parfum. Jadi ketika parfum disemprotkan, maka bau wangi yang ditimbulkan akan perlahan-lahan hilang. Atau ketika parfum disemprotkan ke udara, maka cairan parfum (fase terdispersi) secara otomatis akan menyebar ke udara yang berbentuk gas (medium pendispersi).

5. Emulsi padat

Jika kamu suka makanan berserat seperti agar-agar, maka agar-agar tersebut termasuk dalam golongan koloid emulsi padat. Koloid Ini memiliki fase terdispersi cair dan medium pendispersi padat. Dimana emulsi padat ini terbentuk karena adanya campuran air (fase terdispersi) dengan bubuk agar-agar (medium pendispersi).

Bubuk agar-agar yang tercampur dengan air dan mendapatkan reaksi panas sedemikian rupa, maka bubuk agar-agar tersebut akan saling mengikat dan mengubah bentuk lebih padat dan kenyal.

6. Emulsi 

Siapa yang suka dengan susu? Siapa yang sangka jika susu juga termasuk koloid. Adapun fase koloid pada susu berada di fase terdispersi dan medium pendispersinya adalah cairan. Jadi susu memiliki level kepolaran yang berbeda-beda.

Perbedaan kepolarannya inilah yang menyebabkan susuk tidak bisa tercampur dengan sempurna. Itu sebabnya, susuk dikategorisasikan dalam koloid, dan bukan sebagai larutan.

7. Buih Padat 

Jika fase terdispersi gas dan medium pendispersinya berbentuk padat juga bisa masuk dalam jenis koloid. Contoh buih padat ini bisa kita temukan dalam spons. Ketika kita melihat secara visual, spons terlihat padat, namun ketika kita pegang atau digenggam akan mengecil, karena busa berisi udara. 

Promo Buku

8. Buih 

Jenis koloid yang terakhir adalah buih. Jadi fase terdispersinya berbentuk gas dan medium pendispersinya berbentuk cairan. Bentuk buih ini bisa berbentuk sabun. Hal menarik dari sabun, yang barangkali tidak banyak diketahui kebanyakan kita adalah, di dalam buih sabun ada udara (fase terdispersi) yang terjebak dalam larutan sabun (medium pendispersi)

Baca Juga:

Sifat-Sifat Koloid

Setelah mengintip pengertian dan jenis-jenis koloid, ternyata koloid memiliki beberapa sifat. Penasaran, sifatnya apa saja sih? 

1. Efek Tyndall

Jadi yang dimaksud dengan efek tyndal adalah wujud partikel koloid yang mampu menghamburkan cahaya. Biasanya cara ini bisa kita lihat secara langsung dengan meletakan dua gelas saling berdekatan di bawah sinar langsung, bisa sinar matahari atau bisa juga dengan memberikan sinar tambahan seperti senter atau flash hp.

Dimana gelas satu bisa di isi dengan air putih dan gelas satunya berisi susu. Gelas berisi air biasa yang disinari akan diteruskan oleh air, sehingga tidak bisa terlihat. Sebaliknya, ketika cahaya yang diarahkan ke gelas berisi susu akan memperlihatkan jejaknya

2. Gerak Brown

Sifat koloid bergerak secara acak dengan jalur zig-zag ketika berada dalam medium pendispersi. Hasil penelitian ini sudah dibuktikan oleh botanis di tahun 1927-an bernama robert brown. Jadi terjadikan gerakan acak dengan jalur zig-zag dalam kondisi medium pendispersi ini karena terjadi tumbukan partikel koloid dengan medium pendispersi.

3. Adsorpsi 

Sifat koloid adalah adsorpsi, yaitu mampu menarik partikel-partikel kecil yang disebabkan oleh tegangan permukaan koloid yang tinggi. Kemampuan koloid mengadsorpsi ion dengan muatan positif akan koloid juga akan menghasilkan muatan positif.

Jika koloid mengadsorpsi ion negatif, juga akan menghasilkan muatan negatif. Contoh proses adsorpsi koloid adalah pembuatan masker gas arang, pembuatan masker polusi dan masih banyak lagi.

4. Koagulasi Koloid 

Jadi yang dimaksud dengan koagulasi koloid adalah proses pengumpulan partikel koloid yang kemudian memuat satu jenis yang sama. Ketika muatan tersebut dihadapkan muatan yang berbeda akan menimbulkan tolak menolak dan tidak menyatu (tidak menggumpal). Muatan akan kembali normal apabila muatan koloid di netralkan, yang akhirnya terjadi koagulasi. 

5. Dialisis

Ada yang nama nya dialisis, yaitu koloid yang memiliki sifat menarik karena sol liofil. Kemampuan dalam menarik inilah yang dapat digunakan untuk melindungi sol liofob agar tidak terjadi koagulasi. Nah, contoh dialysis ini adalah pembuatan es krim. 

Cara Pembuatan Koloid

Dari sedikit pembahasan di atas, kamu sudah memiliki gambaran bukan? Mengingat koloid ini sebenarnya sangat dekat dalam kehidupan kita sehari-hari, itu artinya kamu bisa membuatnya sendiri. Berikut adalah proses pembuatan koloid. 

1. Kondensasi

Jadi ada dua cara, cara pertama adalah melakukan kondensasi. Cara pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah proses pembuatan koloid larutan yang dapat dibuat secara fisika dan secara kimia. Pembuatan koloid yang dilakukan secara fisika dapat dilakukan dengan cara mengubah pelarutnya.

Sementara ketika membuat koloid secara kimia, kamu cukup melibatkan beberapa reaksi kimia seperti reaksi redoks, oksidasi dan reduksi. Bisa juga melibatkan reaksi hidrolisis dan reaksi substitusi atau reaksi dekomposisi rangkap. Dari dua cara di atas, biasanya jurusan Kimia akan lebih paham. 

2. Dispersi 

Cara pembuatan koloid dengan cara dispersi yaitu dengan melakukan pembuatan koloid dengan mengubah partikel koloid yang besar menjadi partikel yang lebih kecil. Jika ingin membuat koloid dengan cara dispersi bisa dilakukan melalui tiga proses secara mekanik dan peptisasi.

Pembuatan koloid dengan teknik dispersi secara mekanik bisa dilakukan dengan cara menumbuk agar partikel menjadi beberapa bagian lebih kecil. Kemudian barulah ditambahkan medium zat cair panas.

Ada juga teknik dispersi secara peptisasi yang dapat dilakukan dengan menambahkan ion sejenis dengan satu endapan. Proses terakhir secara busur berdia atau bredig, dapat dilakukan dengan mengalirkan arus tegangan tinggi pada dua buah elektroda.

Rekomendasi Buku Kimia Terbaik

Dapatkan Buku-Buku Kuliah Kimia Lainnya di Buku Kimia

Manfaat Koloid

Berikut ini beberapa manfaat koloid yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari:

  • Industri kosmetik, koloid biasa dimanfaatkan untuk pembuatan sampo, foundation, pembersih muka, pelembab badan, deodoran, dan masih banyak lagi.
  • Industri tekstil, koloid dapat dimanfaatkan sebagai pewarna pakaian.
  • Industri farmasi, koloid dimanfaat sebagai bahan untuk membuat obat-obatan.
  • Industri makanan, koloid sebagai bahan untuk pembuatan kecap, mayonaise, mentega, saus, dan susu.
  • Industri kesehatan, koloid juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi DNA dan proses cuci darah.

Kesimpulan

Itulah artikel dari Deepublish Store tentang cara pembuatan koloid disertai dengan jenis dan sifatnya. Jadi koloid ini tidak sekedar memberikan wawasan saja. Tetapi secara praktik, koloid hadir sebagai pelengkap hidup. Karena dapat dijadikan bahan pembuatan kosmetik, industri tekstil, farmasi, industri makanan hingga industri kesehatan pun juga menggunakan koloid ini.

website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap

Materi pelajaran terlengkap

mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa