8 Manfaat Belajar Biologi di Bidang Pertanian Indonesia – Eandy Network

Ketika sedang belajar biologi, kamu akan mendapat pengetahuan tentang kehidupan dan makhluk hidup yang meliputi manusia, tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Biologi mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan kita. Biologi bermanfaat di berbagai sektor. Contohnya, sektor farmasi, kedokteran, pertanian, perikanan, peternakan, dan lain-lain.

Biologi memiliki peran yang penting dalam memajukan sektor pertanian. Ilmu tersebut dapat membantu kita memahami bagaimana caranya meningkatkan kualitas hasil pertanian. Sehingga, ilmu tersebut bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. 

Tahukah kamu apa saja manfaat biologi bagi pertanian? Dalam bidang pertanian, biologi memiliki peran penting dalam pemanfaatan tanaman pangan, pengendalian hama, pengembangan varietas tanaman unggul, dan lain-lain. Pada artikel ini, kami akan membahas apa saja manfaat belajar biologi di bidang pertanian.

8 Manfaat Belajar Biologi di Bidang Pertanian

Pertanian merupakan salah satu bidang yang mempengaruhi kehidupan manusia. Pertanian membantu kita untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Selain itu, pertanian juga mendukung ekonomi negara. Salah satu keberhasilan di sektor pertanian berkaitan dengan ilmu Biologi. Berikut ini merupakan delapan manfaat belajar biologi di sektor pertanian.

1. Membantu Mengembangkan Praktik Pertanian

Ilmu biologi membantu dalam pengembangan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan. Penerapan teknik pertanian yang tepat dan efisien dapat menjaga kesuburan tanah dan mengurangi terjadinya erosi tanah. Biologi dapat membantu menciptakan sistem pertanian yang produktif tanpa merusak lingkungan.

2. Mempercepat Perkembangbiakan Tanaman

Kultur jaringan dapat diterapkan untuk mempercepat proses perkembangbiakan tanaman. Dengan metode ini, petani bisa mendapatkan bibit yang berkualitas dengan jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat. Kelebihan dari menerapkan teknik ini adalah tidak dibutuhkan lahan yang luas.

Saat menerapkan metode kultur jaringan, kamu perlu mengambil jaringan dari tanaman tertentu. Setelah itu, jaringan tersebut diletakkan di media tumbuh agar menjadi bakal tanaman baru. Keturunan dengan sifat yang sama seperti induknya dapat dihasilkan melalui metode ini.

Contoh tanaman yang dapat dibudidayakan dengan teknik kultur jaringan, antara lain wortel, anggrek, kelapa sawit, dan lain-lain.

Tanaman yang sulit diperbanyak secara konvensional dapat diperbanyak dengan mudah melalui kultur jaringan. Dari metode ini, dapat dihasilkan tanaman yang bebas dari penyakit. Selain teknik kultur jaringan, manusia juga bisa memperbanyak tanaman dengan okulasi, mencangkok, stek batang, dan sebagainya. Berkat ilmu biologi, berbagai teknik ini bisa ditemukan.

3. Memperluas Keragaman Jenis Tanaman

Apakah kamu pernah mendengar istilah hibridisasi? Hibridisasi adalah teknik perkawinan silang. Melalui metode ini, beberapa sifat varietas digabungkan ke dalam satu genotipe baru. Hal ini dapat memperluas keragaman jenis tanaman dan menghasilkan jenis tanaman dengan gen yang unggul.

Dengan teknik hibridisasi, petani dapat menghasilkan varietas baru dengan kombinasi sifat yang diinginkan. Hibridisasi bisa menghasilkan tanaman dengan kualitas yang lebih baik, seperti kandungan nutrisi yang lebih tinggi, rasa yang lebih enak, dan daya tahan yang lebih lama.

Hibridisasi juga dapat menghasilkan varietas tanaman yang lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan yang berbeda, seperti tanah yang kurang subur, kekeringan, atau suhu yang ekstrim. Biologi membantu menjaga keanekaragaman hayati di lahan pertanian. Hal ini mendukung keseimbangan ekosistem.

Baca Juga: 150 Cabang Ilmu Biologi: Hakikat dan Definisi Lengkap

4. Mengatasi Gulma dan Hama

Hama dan gulma sering menyerang tumbuhan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. Sehingga, petani mengalami kerugian. Untuk mengatasinya, perlu diterapkan ilmu biologi untuk menghasilkan herbisida dan insektisida.

Herbisida membantu petani untuk mengatasi gulma. Sedangkan, insektisida berguna untuk mengatasi hama. Dengan memanfaatkan musuh alami seperti predator dan parasitoid, petani bisa meminimalkan pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem. Misalnya, jamur patogen bisa digunakan oleh petani untuk mengendalikan penyakit tanaman.

5. Meningkatkan Kualitas Tanah

Berkat ilmu biologi, manusia dapat mengetahui berbagai cara untuk meningkatkan hasil pertanian, seperti teknik pemilihan bibit unggul, pengendalian hama, dan pemupukan.  Agar tanaman tumbuh subur, petani bisa menggunakan pupuk organik.

Pupuk organik berasal dari bahan-bahan yang alami. Pemakaian pupuk organik yang kaya akan mikroorganisme dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman secara terus-menerus. Beberapa mikroorganisme menghasilkan zat yang dapat merangsang pertumbuhan akar dan meningkatkan penyerapan nutrisi.

Biologi juga membantu para petani untuk memahami peran mikroorganisme dalam meningkatkan kesuburan tanah. Contohnya, jamur mikoriza dan bakteri penambat nitrogen. Bakteri dan jamur dapat menguraikan bahan organik menjadi nutrisi yang bisa diserap oleh tanaman.

6. Menciptakan Bibit Unggul

Untuk menciptakan bibit unggul, petani dapat menerapkan rekayasa genetika. Teknologi ini memungkinkan petani untuk memodifikasi genom tanaman sehingga menciptakan tanaman dengan sifat-sifat yang lebih spesifik.

Misalnya, padi dan gandum yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara dapat dihasilkan dengan menerapkan rekayasa genetika. Sehingga, tanaman tersebut tidak memerlukan pupuk nitrogen sintetis. Contoh lainnya adalah teknik mutasi dengan sinar gamma yang dapat membuat padi berumur pendek dan dapat cepat dipanen.

Dengan memahami genetika, petani dapat menghasilkan varietas tanaman yang lebih produktif, tahan penyakit, dan dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.

Baca Juga: 6 Manfaat Belajar Biologi di Berbagai Bidang

7. Mengembangkan Teknologi Pertanian

Biologi dapat membantu mengembangkan teknologi pertanian yang modern. Biologi berperan dalam pengembangan sensor dan sistem monitoring. Hal ini berguna untuk mengawasi kondisi tanaman dan lingkungan.

Selain itu, biologi juga dapat membantu mengembangkan robot pertanian dan sistem irigasi otomatis. Robot pertanian dapat membantu petani menyelesaikan berbagai tugas di sektor pertanian. Contohnya, menanam, memanen, dan menyiangi secara otomatis.

Saat ini, kita juga bisa membudidayakan tanaman dengan menerapkan sistem hidroponik dan aeroponik. Petani dapat menerapkan sistem ini dengan memanfaatkan larutan nutrisi. Ketika menerapkan sistem ini, mereka tidak memerlukan tanah.

8. Mengembangkan Produk Pertanian

Biologi membantu mengembangkan produk olahan pertanian, seperti ekstrak tanaman obat, dan produk fermentasi, dan biofuel. Biofuel adalah sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil. Biologi juga ikut berkontribusi dalam pengembangan bahan aditif makanan dan makanan fungsional.

Biasanya, produk pertanian yang dikembangkan dengan berbasis biologi mempunyai kualitas yang lebih aman, lebih baik, dan lebih bergizi. Biologi juga menghasilkan produk pertanian yang lebih bervariasi.

Kesimpulan

Itulah delapan manfaat belajar biologi di bidang pertanian. Apakah ada komentar yang ingin kamu sampaikan? Kamu bisa membeli Buku Biologi di Deepublish Store yang terkenal dengan kualitas buku serta banyak promo diskon.

Sumber:

Pitopang, Alam Ramadhanil & Elijonnahdi. (2011). Aplikasi Ilmu Biologi dalam Pendidikan dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan Berbasis Sumber Daya Alam. Universitas Tadulako.

Sampoerna Academy. diakses pada 5 November 2024

Kumparan. diakses pada 5 November 2024

Tirto. diakses pada 5 November 2024