8 Jenis Instrumen Penelitian yang Sering Digunakan – Eandy Network

Ketika melakukan penelitian, diperlukan jenis instrumen penelitian yang tepat untuk mengumpulkan data. Data tersebut digunakan untuk menguji suatu hipotesis. Instrumen penelitian berperan penting dalam penelitian. Sebab, hal ini dapat mempengaruhi validitas data yang akan diteliti.

Instrumen penelitian memungkinkan peneliti mendapatkan data yang akurat dan relevan dengan penelitiannya. Lantas, apakah yang dimaksud dengan instrumen penelitian dan apa saja jenis-jenisnya?

Agar lebih paham tentang instrumen penelitian, mari perhatikan artikel berikut. Kami akan membahas pengertian, jenis instrumen penelitian, serta cara mengembangkannya.

Pengertian Instrumen Penelitian

Sebelum membahas jenis instrumen penelitian, kamu perlu mengetahui definisinya terlebih dahulu apa itu instrumen penelitian? Instrumen penelitian adalah alat atau metode yang berfungsi untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian juga berguna untuk mengukur variabel dalam penelitian.

Instrumen penelitian yang baik harus memberikan hasil yang valid dan konsisten meskipun digunakan berulang kali. Instrumen juga harus mudah digunakan dan dipahami oleh responden serta tidak dipengaruhi oleh subjektivitas peneliti.

Program Afiliasi

Instrumen penelitian yang baik bisa memberikan data yang relevan dan akurat. Sehingga, kesimpulan dari penelitian tersebut akan valid dan bisa diandalkan.

Jenis Instrumen Penelitian

Ketika melakukan penelitian, ada banyak jenis instrumen penelitian yang bisa kamu gunakan. Pemilihannya bisa didasarkan pada jenis penelitian yang sedang kamu lakukan. Berikut ini adalah jenis-jenis instrumen penelitian yang perlu kamu ketahui.

1. Kuesioner atau Angket

Salah satu jenis instrumen penelitian adalah kuesioner. Di dalam kuesioner, terdapat berbagai pertanyaan yang akan dijawab oleh responden. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan informasi yang valid dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Kuesioner terdiri atas kuesioner terbuka dan tertutup. Pada kuesioner terbuka, tidak ada alternatif jawaban sehingga responden bisa menulis sendiri jawabannya. Sedangkan, pada kuesioner tertutup, responden harus memilih dari opsi jawaban yang ada.

Kelebihan dari penggunaan instrumen ini adalah biayanya relatif murah, mudah didistribusikan, bisa bisa menjangkau banyak responden dalam waktu singkat. Tetapi, instrument ini kurang fleksibel.

2. Skala Pengukuran

Skala digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan gambaran kuantitatif dari barang atau sifat, sikap, nilai, atau opini seseorang. Skalanya dapat bersifat ordinal atau penilaian.

Skala ordinal dapat terdiri atas beberapa opsi jawaban. Misalnya, opsi jawaban sangat baik sampai sangat tidak baik. Untuk mengukur variabel dengan indikator yang dapat diamati, kamu bisa menggunakan skala penilaian.

3. Tes

Program Afiliasi

Jenis instrumen penelitian selanjutnya adalah tes. Tes bisa berbentuk tertulis maupun lisan. Tes merupakan instrumen penelitian dalam bentuk tugas yang perlu dikerjakan secara individu atau kelompok.

Tes ini bisa berbentuk lembar kerja, latihan, atau daftar pertanyaan. Melalui tes, dapat diukur kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan individu dan kelompok. Contohnya yaitu tes IQ, tes minat bakat, dan lain-lain.

4. Wawancara

Selain skala dan tes, ada juga jenis instrumen penelitian lain yaitu wawancara. Wawancara merupakan aktivitas tanya jawab antara peneliti dengan responden dengan tujuan memperoleh informasi tentang topik tertentu. Kamu bisa melakukannya secara online, offline, atau lewat telepon.

Instrumen ini dapat digunakan untuk menilai kondisi seseorang yang tidak bisa diketahui melalui kuesioner. Sebelum menerapkanya, kamu dapat menyusun interview guide-nya dulu. Hal ini dapat mempermudah jalannya wawancara. 

Instrumen ini bersifat fleksibel. Sehingga, bisa menggali informasi secara mendalam. Namun, instrument ini juga memiliki kekurangan. Tetapi, instrument ini butuh biaya yang relatif lebih tinggi dan waktu yang lebih lama.

5. Forum Group Discussion (FGD)

Untuk mengumpulkan data, kamu juga bisa menggunakan instrumen penelitian lain yaitu FGD. Instrumen ini juga disebut diskusi kelompok terarah. Secara bersamaan, data beberapa kelompok dikumpulkan. Penerapannya memerlukan banyak waktu, biaya, dan tenaga.

6. Eksperimen

Dalam penelitian sains, kamu bisa melakukan eksperimen. Peneliti menggunakan instrumen ini untuk melakukan percobaan di laboratorium. Sehingga, peneliti dapat melihat reaksi dari objek penelitian.

Baca Juga:

7. Observasi

Untuk memperoleh data, peneliti bisa melakukan observasi atau pengamatan secara langsung. Ketika melakukan observasi, peneliti bisa mengikuti lembar observasi. Biasanya, lembar tersebut berisi daftar kegiatan pengamatan yang akan dilakukan.

Dengan melakukan observasi, peneliti bisa mengamati perilaku yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. Data tersebut berasal dari sumbernya langsung.

8. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan benda-benda yang tertulis. Jadi, dalam instrumen ini, peneliti menggunakan catatan tertulis sebagai sumber data. Contohnya, majalah, buku, koran, laporan, catatan, arsip, dan sebagainya.

Cara Mengembangkan Instrumen Penelitian Kuesioner

Setelah membahas pengertian dan jenis instrumen penelitian, kami akan membahas cara mengembangkannya. Dalam hal ini, kami akan menjelaskan cara mengembangkan instrumen penelitian berupa kuesioner.

Kuesioner adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan tentang suatu topik untuk memperoleh informasi tertentu. Dilansir dari referensi repository.ipb.ac.id, berikut ini adalah cara memgembangkan instrument penelitian kuesioner:

1. Uraikan Variabel Penelitian ke Dalam Indikator dan Sub-Indikator

Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menentukan variabel-variabel yang akan diukur. Kemudian, menguraikannya ke dalam indikator dan sub-indikator. Hal ini bisa memudahkan peneliti dalam mengembangkan pertanyaan.

2. Tentukan Jenis Kuesioner

Berikutnya, kamu perlu menentukan jenis kuesioner. Berdasarkan struktur pertanyaannya, kamu bisa memilih kuesioner tertutup atau kuesioner terbuka. Jenis kuesioner yang akan mempengaruhi cara peneliti ketika merumuskan pertanyaan, mengumpulkan data, dan menganalisisnya.

Jenis kuesioner yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah menentukan jenis kuesioner yang akan digunakan, jabarkan kisi-kisinya. Kamu bisa menyebarkan kuesioner secara fisik atau melalui platform online.

Contohnya, untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu produk, kamu bisa menggunakan kuesioner tertutup. Contoh lainnya adalah menggunakan kuesioner terbuka untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja para karyawan.

3. Tulis Pernyataan dan Pertanyaan yang Sesuai dengan Topik Penelitian

Selanjutnya, tulislah pertanyaan atau pernyataan yang sesuai dengan topik. Pertanyaannya harus jelas, singkat, dan gampang dimengerti. Sebaiknya, hindari pertanyaan ganda. Satu pertanyaan sebaiknya hanya berisi satu ide.

Sewaktu menulis pertanyaan dan pernyataan, gunakan bahasa yang gampang dipahami. Hindari istilah yang tidak umum. Seluruh pertanyaan harus sesuai dengan tujuan penelitian. Kuesioner sebaiknya diawali dengan pertanyaan yang menarik dan mudah dijawab.

4. Tentukan Skala Penelitian yang Akan Digunakan

Skala yang umumnya digunakan oleh peneliti adalah skala Likert. Skala ini menyediakan beberapa pilihan jawaban. Pilihannya dimulai dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju. Namun, biasanya pilihan jawaban cukup setuju atau netral terkesan ambigu.

 Jawaban ini membuat peneliti sulit untuk membuat kesimpulan. Sehingga, skalanya dapat dikonversi menjadi tempat jawaban saja tanpa adanya pilihan netral atau cukup setuju.

Selain skala Likert, peneliti juga bisa menggunakan skala Guttman. Skala ini hanya terdiri atas dua opsi jawaban saja, yaitu ya dan tidak. Peneliti juga bisa menggunakan rating scale, yaitu skala yang berupa penilaian kuantitatif.

Skala lainnya yang bisa digunakan oleh peneliti adalah semantik inferensial. Skala tersebut dapat mengukur pola perilaku seseorang.

5. Lakukan Validasi Instrumen Kepada Ahlinya

Validasi adalah pengujian terhadap kebenaran instrumen penelitian. Sebaiknya, peneliti melakukan validitas instrumen secara keseluruhan. Validasi instrumen merupakan validasi yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan pertanyaan atau pernyataan berdasarkan indikator dan variabel penelitian.

Kesimpulan

Itulah pengertian, jenis instrumen penelitian, dan cara mengembangkannya. Pemilihan instrumen penelitian sangat bergantung pada populasi yang diteliti serta jenis dan tujuan penelitian. Peneliti perlu memilih jenis instrumen dengan matang karena bisa mempengaruhi kualitas data yang diperoleh.

Kesulitan memahami metode penelitian? Buku Metode Penelitian ini hadir untuk membantu kamu dalam memulai penelitian dengan mudah dan tepat. Yuk, miliki sekarang!

Mengapa instrumen penelitian penting?

Instrumen penelitian cukup penting karena untuk menentukan validitas data yang telah dikumpulkan. Selain itu juga untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Apa itu tes instrumen penelitian?

Tes instrumen penelitian adalah tugas yang harus dikerjakan oleh individu untuk mengukur kemampuan, keterampilan, atau pengetahuan. Contohnya adalah tes IQ dan tes minat bakat

Referensi:

Kompasiana. “Pengembangan Angket sebagai Instrumen Penelitian.” Kompasiana, 5 Dec. 2024,

Muljono, Pudji. Penyusunan dan Pengembangan Instrumen Penelitian. Universitas Negeri Jakarta, 2002.

Deepublish Store. “Instrumen Penelitian.” Deepublish Store, 5 Dec. 2024,

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap

Materi pelajaran terlengkap

mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa