10 Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi yang Perlu Diketahui – Eandy Network

Dalam bahasa indonesia, ada beberapa jenis teks. Salah satunya adalah teks negosiasi. Teks negosiasi bertujuan untuk mencapai kesepakatan, mencapai penyelesaian atau jalan keluar, serta mencapai kondisi yang saling menguntungkan.

Teks negosiasi dibuat untuk mencari penyelesaian dan membuat keputusan yang saling menguntungkan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kata sepakat. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang kaidah kebahasaan dalam teks negosiasi.

Pengertian Teks Negosiasi

Apakah yang dimaksud dengan teks negosiasi? Teks negosiasi adalah teks yang memiliki tujuan untuk menyampaikan tawar-menawar dan perundingan. Teks negosiasi juga dapat diartikan sebagai media yang berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama pada pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan.

Teks ini bertujuan untuk mencari solusi, menemukan jalan keluar, meraih kesepakatan yang saling menguntungkan, serta mengurangi perbedaan kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat. Teks negosiasi dapat disimpulkan sebagai teks yang berisi pengenalan dan berakhir dengan persetujuan.

Jenis Teks Negosiasi

Berikut ini adalah jenis-jenis teks negosiasi yang perlu ketahui berdasarkan beberapa hal:

1. Jenis Teks Negosiasi Berdasarkan Untung-Rugi

Teks negosiasi dapat diklasifikasikan berdasarkan keuntungan dan kerugian para negosiator. Berikut ini adalah jenis-jenis teks negosiasi berdasarkan untung-rugi.

a. Teks Negosiasi Menghindari Konflik (Lose-Lose)

Sesuai dengan namanya, teks negosiasi ini dibuat untuk menghindari terjadinya konflik. Negosiasi ini dikenal dengan istilah negosiasi lose-lose. Artinya, pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi ini sama-sama mengalah demi kepentingan bersama.

b. Teks Negosiasi Akomodasi (Lose-Win)

Dalam teks ini, negosiator mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit, bahkan rugi. Namun, pihak lain mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada negosiator. Kegagalan dalam bernegosiasi dapat membuat negosiator mengalami kerugian.

c. Teks Negosiasi Kolaborasi (Win-Win)

Teks negosiasi kolaborasi merupakan teks negosiasi yang dibuat berdasarkan kesepakatan negosiator untuk menyatukan kepentingan masing-masing. Sehingga, masing-masing pihak saling mendapatkan keuntungan.

d. Teks Negosiasi Dominasi (Win-Lose)

Dalam teks negosiasi dominasi, negosiator membuat sebuah argumen yang mendominasi keuntungan dari keputusan yang disetujui. Pihak lainnya mendapatkan keuntungan yang lebih kecil. Jadi, negosiasi dominasi memiliki hasil kesepakatan yang tidak seimbang serta berpihak dan menguntungkan salah satu pihak saja.

2. Jenis Teks Berdasarkan Jumlah Negosiator

Tanpa kehadiran negosiator, negosiasi mustahil untuk terjadi. Berdasarkan jumlah negosiator, berikut ini adalah jenis-jenis teks negosiasi.

a. Teks Negosiasi dengan Melibatkan Pihak Penengah

Teks negosiasi ini dibuat karena adanya negosiasi yang dilakukan dengan melibatkan pihak penengah. Pihak penengah memiliki peran untuk membuat keputusan berdasarkan argumentasi yang disampaikan oleh kedua negosiator.

Negosiasi seperti ini biasanya terjadi di persidangan pengadilan. Pihak penggugat dan pihak tergugat berperan sebagai negosiator dan hakim sebagai pihak penengah.

b. Teks Negosiasi Tanpa Melibatkan Pihak Penengah

Sesuai dengan namanya, teks negosiasi ini dilakukan oleh dua orang negosiator atau lebih tanpa adanya campur tangan dari pihak penengah. Keputusan dibuat berdasarkan persetujuan dari seluruh pihak yang terlibat. Biasanya, teks negosiasi ini dilakukan antara organisasi mahasiswa dengan pihak sponsor.

3. Jenis Teks Negosiasi Berdasarkan Situasi

Teks negosiasi dapat dikelompokkan berdasarkan situasinya. Berikut ini adalah jenis-jenis teks negosiasi berdasarkan situasinya.

a. Teks Negosiasi Formal

Salah satu jenis teks negosiasi berdasarkan situasinya adalah teks negosiasi formal. Teks ini mempunyai kekuatan hukum yang sah. Jadi, jika perjanjian atau kesepakatan yang sudah dibuat dilanggar, maka pihak yang melanggar akan dikenakan sanksi.

Contoh negosiasi formal adalah negosiasi antarperusahaan dan negosiasi antara perusahaan dengan klien.

Teks negosiasi ini dibuat untuk kepentingan formal. Misalnya, untuk mengajukan negosiasi penawaran jasa atau barang kepada lembaga pendidikan dan lembaga pemerintahan. Biasanya, negosiasi ini dilakukan atas nama lembaga dan hasil akhirnya mengikat.

b. Teks Negosiasi Informal atau Non-formal

Teks negosiasi ini bisa diterapkan di berbagai situasi, kapan saja dan di mana saja. Jenis teks negosiasi ini tidak membutuhkan adanya perjanjian hukum. Teks ini lebih sering digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca Juga:

Struktur Teks Negosiasi

Teks negosiasi mempunyai struktur tertentu yang menjadi pedoman dalam menentukan alur teks. Sehingga, isinya akan lebih mudah untuk dipahami. Secara umum, struktur teks negosiasi meliputi beberapa bagian berikut.

1. Orientasi

Pada bagian awal, terdapat orientasi. Orientasi adalah bagian awal yang memperkenalkan suatu topik atau masalah. Orientasi ini dapat berupa cara kita untuk mengawali pembicaraan dengan memberikan salam, menyapa, dan sebagainya.

2. Pengajuan

Bagian selanjutnya adalah bagian pengajuan. Pada bagian ini, dicantumkan pernyataan dari pihak pertama dan pihak kedua. Salah satu pihak akan mengajukan tawaran negosiasi. Pihak pertama mengajak pihak kedua untuk menanggapi tuntutannya.

3. Penawaran

Bagian ini berisi pertanyaan pihak kedua untuk melakukan tawar-menawar. Jika harga yang ditawarkan belum cocok dan sesuai, maka dapat dilakukan negosiasi sebelum membuat kesepakatan.

4. Kesepakatan

Bagian yang terakhir adalah bagian kesepakatan. Bagian ini berisi keputusan akhir dari kedua belah pihak berdasarkan hasil tawar-menawar. Tahap ini sebaiknya dilakukan tanpa adanya paksaan, sehingga kedua belah pihak bisa memperoleh keuntungan.

10 Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Sebelum menyusun teks negosiasi, ada sejumlah kaidah kebahasaan yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks negosiasi.

1. Bersifat Memerintah dan Memenuhi Perintah

Dalam sebuah negosiasi, ada seseorang yang memerintah dan yang memenuhi perintah tersebut. Kaidah ini ada di dalam negosiasi, terutama saat salah satu pihak mempunyai posisi yang lebih kuat. Biasanya, perintah tersebut disampaikan secara halus dan sopan.

2. Menggunakan Pronomina Persona

Kaidah kebahasaan selanjutnya adalah menggunakan pronomina persona. Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang dapat menggantikan nomina maupun frasa nomina. Contohnya, Anda, kami, dan saya.

3. Menggunakan Kalimat Langsung

Dalam teks negosiasi juga digunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah kalimat yang dapat menirukan ucapan maupun perkataan yang disampaikan secara langsung oleh seseorang.

4. Menggunakan Kalimat Kontras

Kaidah kebahasaan lainnya adalah menggunakan kalimat kontras atau kalimat perbandingan. Contohnya, menggunakan kata seperti, kurang, lebih, terlalu, keterangan, dan lain-lain.

5. Menggunakan Bahasa Persuasif

Bahasa persuasif adalah bahasa yang dipakai untuk membujuk dan menarik perhatian orang lain. Jadi, dalam teks negosiasi, perlu digunakan kalimat atau ungkapan yang bersifat membujuk atau persuasif.

6. Menggunakan Bahasa Deklaratif

Teks negosiasi menggunakan bahasa deklaratif, artinya menyampaikan pernyataan yang dapat memberikan informasi tentang suatu hal.

7. Kesantunan Bahasa

Sewaktu membuat teks negosiasi, kamu harus menggunakan bahasa yang santun. Dengan memperhatikan kesantunan bahasa, penulisan teks negosiasi dapat menciptakan komunikasi yang baik sehingga dapat mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak yang berkepentingan. 

8. Menggunakan Konjungsi

Selain itu, teks negosiasi juga menggunakan konjungsi. Konjungsi adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan antar klausa atau kalimat. Konjungsi atau kata hubung yang dipakai dalam teks negosiasi, antara lain walaupun, meskipun, begitu, kalau, dan lain-lain.

9. Menggunakan Kalimat Efektif

Dalam teks negosiasi, kalimat efektif digunakan untuk menyampaikan informasi agar bisa diterima dan dipahami dengan mudah dan tepat. Kalimat yang digunakan harus jelas, ringkas, dan mudah dipahami sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

10. Berisi Pasangan Tuturan

Tuturan merupakan suatu kalimat yang dituturkan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud dan tujuan tertentu. Biasanya, tuturan dalam teks negosiasi berupa dialog yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Itulah pengertian, jenis, dan kaidah kebahasaan teks negosiasi. Ketika membuat teks negosiasi, kaidah kebahasaan tersebut perlu diperhatikan agar negosiasi berhasil dilakukan. Jangan lupa untuk mencari Rekomendasi Buku Mahasiswa hanya di Deepublish Store.

Referensi:

Tirto. diakses pada 21 Februari 2025

Gramedia. diakses pada 21 Februari 2025

Gramedia. diakses pada 21 Februari 2025