Quasi Eksperimen: Pengertian, Cara Menentukan dan Contoh Penelitian – Eandy Network
Dalam penelitian ilmiah, eksperimen adalah metode yang sering digunakan untuk menguji hipotesis dan mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara variabel. Namun, terkadang ada kendala etika, praktis, atau sumber daya yang membuat pelaksanaan eksperimen sesuai standar menjadi sulit. Sehingga kemudian ada konsep quasi eksperimen.
Tetapi apa quasi eksperimen itu? Di bawah ini akan dijelaskan dengan detail mengenai quasi eksperimen dan berbagai hal mengenai quasi eksperimen.
Contents
- 1 Pengertian Quasi Eksperimen
- 2 Quasi Eksperimen Menurut Sugiyono
- 3 Kenapa Menggunakan Jenis Penelitian Quasi Eksperimen?
- 4 Rumus dan Cara Melakukan Quasi Eksperimen
- 4.1 Langkah 1: Identifikasi Pertanyaan Penelitian
- 4.2 Langkah 2: Pilih Desain Quasi Eksperimen
- 4.3 Langkah 3: Pilih Subjek atau Kelompok yang Sesuai
- 4.4 Langkah 4: Identifikasi Variabel
- 4.5 Langkah 5: Pengukuran Pra-Intervensi (Pretest)
- 4.6 Langkah 6: Intervensi atau Perlakuan
- 4.7 Langkah 7: Pengukuran Pasca-Intervensi (Posttest)
- 4.8 Langkah 8: Analisis Data
- 4.9 Langkah 9: Pertimbangkan Faktor Eksternal
- 4.10 Langkah 10: Kesimpulan
- 5 Perbedaan Pre-eksperimen dan Quasi Eskperimen
- 6 Contoh Penelitian Quasi Eskperimen
- 7 website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
Pengertian Quasi Eksperimen
Quasi eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan dalam ilmu sosial dan ilmu perilaku ketika pelaksanaan eksperimen sejati tidak memungkinkan atau praktis. Meskipun mirip dengan eksperimen sejati, quasi eksperimen memiliki beberapa perbedaan utama dalam hal pengaturan subjek, kontrol variabel, dan randomisasi.
Dalam eksperimen sejati, peneliti memiliki kendali penuh dalam mengatur subjek ke kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara acak. Namun, dalam quasi eksperimen, hal ini tidak selalu memungkinkan. Ini dapat terjadi karena alasan etika (misalnya, tidak etis untuk memberikan perlakuan tertentu kepada kelompok kontrol), sumber daya yang terbatas, atau karakteristik khusus subjek yang sudah ada.
Dalam quasi eksperimen, peneliti mencoba mendekati struktur eksperimen sejati dengan mengendalikan variabel independen dan mengukur efeknya pada variabel dependen. Namun, pengacakan acak tidak selalu dapat dilakukan. Sebagai gantinya, peneliti mungkin menggunakan metode pemilihan subjek yang lebih selektif atau kelompok yang sudah ada.
Hasil dari quasi eksperimen tetap memberikan wawasan tentang hubungan sebab-akibat antara variabel, tetapi perlu diingat bahwa tingkat validitas internal dan eksternalnya mungkin lebih rendah dibandingkan dengan eksperimen sejati. Karena kurangnya randomisasi yang ketat, faktor-faktor yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi hasil.
Dalam rangka memaksimalkan nilai penelitian quasi eksperimen, penting untuk mendesainnya secara hati-hati, mengendalikan variabel eksternal sebanyak mungkin, dan menginterpretasi hasil dengan akurat.
Quasi eksperimen tetap menjadi alternatif yang berharga ketika pelaksanaan eksperimen sejati tidak memungkinkan, dan dengan pemahaman yang tepat, metode ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan pengetahuan dalam berbagai bidang studi.
Baca juga: Jenis-Jenis Data dalam Penelitian
Quasi Eksperimen Menurut Sugiyono
Menurut Sugiyono, 2010, adapun quasi eksperimen atau eksperimen semu merupakan salah satu bentuk desain eksperimen yang dikembangkan dari true eksperimental design. Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang memengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Kenapa Menggunakan Jenis Penelitian Quasi Eksperimen?
Penggunaan jenis penelitian quasi eksperimen dapat disebabkan oleh beberapa alasan yang praktis dan kontekstual. Meskipun memiliki keterbatasan tertentu dibandingkan dengan eksperimen sejati, metode ini tetap memiliki manfaat yang signifikan terutama dalam situasi di mana eksperimen sejati sulit atau tidak mungkin dilakukan.
Beberapa alasan mengapa menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen antara lain:
1. Keterbatasan Etika
Terkadang, eksperimen sejati dengan pengacakan acak dapat melibatkan perlakuan atau intervensi yang tidak etis pada kelompok kontrol. Dalam kasus ini, quasi eksperimen memberikan alternatif yang memungkinkan penelitian dilakukan tanpa melanggar prinsip etika.
2. Keterbatasan Sumber Daya
Pelaksanaan eksperimen sejati seringkali memerlukan sumber daya yang signifikan, seperti waktu, dana, dan personel. Jika keterbatasan sumber daya menjadi hambatan, quasi eksperimen dapat menjadi solusi yang lebih terjangkau.
3. Keterbatasan Populasi
Jika populasi yang relevan untuk penelitian sangat terbatas dalam ukuran atau karakteristik, pengambilan sampel yang acak mungkin tidak memungkinkan. Dalam hal ini, menggunakan kelompok yang sudah ada dalam quasi eksperimen dapat memberikan data yang bermanfaat.
4. Pengaruh Variabel Eksternal yang Sulit Dikendalikan
Terkadang ada faktor-faktor eksternal yang sulit atau tidak mungkin dikendalikan dalam eksperimen sejati, seperti faktor lingkungan atau faktor historis. Dalam quasi eksperimen, peneliti dapat mencoba mengendalikan faktor-faktor ini sedapat mungkin meskipun tidak secara sempurna.
5. Studi Longitudinal
Dalam penelitian jangka panjang atau studi longitudinal, penggunaan eksperimen sejati mungkin tidak praktis. Dalam konteks ini, quasi eksperimen dapat memberikan wawasan yang lebih baik terhadap perubahan dalam waktu.
6. Studi dalam Kasus Unik
Dalam kasus-kasus di mana suatu peristiwa langka atau unik terjadi, eksperimen sejati mungkin sulit atau tidak mungkin. Quasi eksperimen dapat digunakan untuk memahami dampak dari peristiwa semacam ini.
Rumus dan Cara Melakukan Quasi Eksperimen
Quasi eksperimen merupakan pendekatan penelitian yang mencoba mendekati struktur eksperimen sejati, namun dengan kendala dalam pengacakan subjek ke kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Meskipun tidak ada rumus khusus untuk quasi eksperimen, berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diikuti:
Langkah 1: Identifikasi Pertanyaan Penelitian
Tentukan pertanyaan penelitian Anda dengan jelas. Apa yang ingin Anda teliti? Apa hipotesis yang ingin Anda uji?
Langkah 2: Pilih Desain Quasi Eksperimen
Pilih desain quasi eksperimen yang paling sesuai dengan pertanyaan penelitian Anda. Beberapa desain yang umum digunakan termasuk desain one-group pretest-posttest, desain pretest-posttest non-equivalent control group, dan desain time-series.
Langkah 3: Pilih Subjek atau Kelompok yang Sesuai
Pilih subjek atau kelompok yang akan Anda telit, bisa berupa kelompok yang sudah ada, seperti kelas di sekolah atau unit dalam suatu organisasi.
Langkah 4: Identifikasi Variabel
Tentukan variabel independen dan variabel dependen.
Langkah 5: Pengukuran Pra-Intervensi (Pretest)
Lakukan pengukuran awal terhadap variabel dependen sebelum melakukan intervensi untuk membantu Anda memahami kondisi awal subjek.
Langkah 6: Intervensi atau Perlakuan
Lakukan intervensi atau perlakuan terhadap kelompok yang Anda pilih bisa berupa pemberian program, pelatihan, atau tindakan lainnya yang ingin Anda teliti.
Langkah 7: Pengukuran Pasca-Intervensi (Posttest)
Lakukan pengukuran terhadap variabel dependen setelah intervensi dilakukan.
Langkah 8: Analisis Data
Analisis data quasi eksperimen melibatkan perbandingan hasil pra-intervensi dan pasca-intervensi untuk melihat perubahan yang terjadi.
Langkah 9: Pertimbangkan Faktor Eksternal
Perhatikan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi hasil, seperti variabel pengganggu yang tidak terkendali.
Langkah 10: Kesimpulan
Tafsirkan hasil penelitian dengan hati-hati, dan perhatikan bahwa karena keterbatasan dalam pengacakan, interpretasi sebab-akibat mungkin lebih lemah dibandingkan eksperimen sejati.
Perbedaan Pre-eksperimen dan Quasi Eskperimen
Pre-eksperimen adalah jenis penelitian di mana peneliti melakukan intervensi atau perlakuan pada satu kelompok tanpa adanya kelompok kontrol yang sebanding atau tanpa membandingkan hasil pra-intervensi dan pasca-intervensi dengan kelompok kontrol yang tidak selalu melibatkan kelompok kontrol. Fokus utamanya adalah pada kelompok yang menerima perlakuan atau intervensi.
Sedangkan quasi eksperimen adalah pendekatan penelitian yang mencoba mendekati struktur eksperimen sejati dengan pengendalian variabel-variabel tertentu dan pengukuran efek perlakuan atau intervensi terhadap variabel dependen, tetapi tanpa pengacakan acak yang penuh, namun masih berusaha untuk membandingkan kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol yang sebanding.
Dari segi pengukuran, pre-eskperimen mungkin ada pengukuran pra-intervensi untuk mengamati kondisi awal subjek sebelum intervensi, sedangkan quasi eksperimen melibatkan pengukuran pra-intervensi untuk melihat perubahan sebelum dan setelah intervensi pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Contoh Penelitian Quasi Eskperimen
Judul Penelitian: Pengaruh Pelatihan Keterampilan Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Tujuan Penelitian: Menilai dampak pelatihan keterampilan komunikasi terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan di sebuah perusahaan.
Desain Penelitian: Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group Design
Langkah-langkah Penelitian:
1. Pemilihan Kelompok
Peneliti memilih dua departemen di perusahaan sebagai kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Departemen A dipilih sebagai kelompok perlakuan, sementara Departemen B dipilih sebagai kelompok kontrol.
2. Pengukuran Pra-Intervensi
Sebelum pelatihan dilakukan, peneliti mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan di kedua departemen menggunakan kuesioner. Data diambil sebagai nilai pra-intervensi.
3. Intervensi (Pelatihan)
Kelompok perlakuan (Departemen A) diberikan pelatihan keterampilan komunikasi selama dua minggu. Kelompok kontrol (Departemen B) tidak menerima pelatihan.
4. Pengukuran Pasca-Intervensi
Setelah pelatihan selesai, peneliti kembali mengukur tingkat kepuasan kerja di kedua departemen dengan menggunakan kuesioner yang sama. Data ini diambil sebagai nilai pasca-intervensi.
5. Analisis Data
Peneliti membandingkan perubahan tingkat kepuasan kerja antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji beda rata-rata atau analisis statistik lainnya.
6. Interpretasi Hasil
Dari analisis data, peneliti dapat menilai apakah pelatihan keterampilan komunikasi memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok, maka pelatihan tersebut dapat dianggap efektif dalam meningkatkan kepuasan kerja.
Semoga penjelasan tentang Quasi Eksperimen tersebut mudah dipahami ya dan pastinya bisa membantu penelitianmu.
Baca juga konten relevan dengan penelitian ini.
Penulis: Cynthia Paramitha
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa