Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir – Penerbit Buku Deepublish – Eandy Network

Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir – Berpikir adalah anugerah dari Allah kepada manusia yang dengannya kita bisa menimbang-nimbang mana yang baik mana yang buruk, kita juga bisa menyebutkan nama-nama benda, sampai menemukan berbagai solusi.

Di dalam sekolah, kemampuan berpikir kita diuji dengan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Bahkan dimanapun sebenarnya kita tidak berhenti berpikir, ketika sendiri kita berpikir dan berbicara dengan diri kita masing-masing. Bukankah begitu?

Seringkali kita merasa lemot dan susah dalam berpikir, misal kita susah mengerjakan soal matematika, susah menghafal dan lain sebagainya. Dari situ kita bisa mengambil sedikit kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kita menurun. Kita butuh formula untuk meningkatkan kemampuan berpikir otak, dalam artikel ini akan kita bahas itu.

“Segalanya mudah, jika kita tahu caranya.”

Begitu juga menyadap proses berpikir otak kita, agar kita menjadi pribadi yang kreatif.

Meningkatkan Kemampuan Berpikir dengan Model Kreatif Empat-Tahap

Model Wallas (didasarkan kajiannya tentang proses berpikir para sarjana, ilmuwan, dan ahli matematika tersohor)

Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan otak mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi sebagai dasar atau riset untuk karya kreatif yang sedang terjadi sampai batas tertentu.

Keseluruhan pendidikan formal, informal, keluarga, latar belakang diri, dan pengalaman hidup turut menyumbang dalam proses persiapan ini. Semakin luas dan beragam pengalaman yang dimiliki, semakin besar peluang untuk bertemu dengan tantangan kreatif.

Dalam model Wallas, tahap persiapan adalah suatu tahap berorientasi tugas ketika seseorang melakukan riset khusus dengan membaca, mewawancarai orang, bertualang, atau kegiatan lain yang berfungsi mengumpulkan fakta, ide, dan opini.

Contoh : Aktor film, mencoba memerankan suatu tokoh sering kali bertemu dengan tokoh aslinya, atau berkunjung ke tempat asli yang ada dalam naskah drama tersebut agar dapat meresapi, mendalami, dan menjiwai karakter tokoh tersebut.

Contoh : Pengusaha yang mencari ide bisnis baru akan membaca majalah bisnis yang relevan serta mengunjungi toko-toko atau restoran untuk mempelajari apa yang dilakukan pengusaha lain.

Tahap Inkubasi

Masa Inkubasi dalam meningkatkan kemampuan berpikir dikenal luas sebagai tahap istirahat. Masa menyimpan informasi yang sudah dikumpulkan, lalu berhenti dan tidak lagi memusatkan diri atau merenungkannya. Tahap ini amatlah penting. Selama masa yang tampaknya nganggur, ngelamun, tidak produktif ini, pikiran bawah sadar mengambil alih informasi, menyemainya dengan cara rahasia-Nya.

Fungsi utama pikiran bawah sadar selama tahap ini adalah mengaitkan berbagai ide. Kreativitas merupakan hasil kemampuan pikiran dalam mengaitkan berbagai gagasan, menghasilkan sesuatu yang baru dan unik. Dalam proses mengaitkan ide, pikiran sebenarnya melakukan berbagai proses sebagai berikut:

1. MENJAJARKAN : mengambil satu gagasan dan mengadunya dengan ide lain; dari pengaduan ini akan muncul ide baru.

2. MEMADUKAN : meminjam sifat atau aspek dari dua ide dan menyatukannya untuk bersama-sama membentuk ide baru.

3. MENYORTIR/MEMILAH : menggabungkan banyak ide untuk membentuk sebuah sintesis di puncak atau dasar, ide yang benar-benar baru, yang menyatukan seluruh elemen.

4. MENGITARI : dimulai dengan gambaran kabur ide baru, kemudian mempersempit pilihan untuk mendapatkan satu konsep pokok yang manjur.

5. MEMBAYANGKAN : menggunakan imajinasi dan fantasi untuk menghasilkan ide baru dari ide lama.

Bagaimana pikiran tahu kapan harus bergerak dari persiapan ke masa inkubasi? Secara umum, setiap kali Anda merasa tertekan, lelah, kacau, atau bosan, pikiran Anda memberi tahu bahwa Anda perlu istirahat, agar tahap inkubasi bisa dimulai.

Orang-orang yang amat kreatif berkata, ketika pikiran mengisyaratkan untuk meninggalkan tahap persiapan, secara intuitif mereka tahu bahwa informasi yang dikumpulkan sudah cukup banyak, dan tiba saatnya kerja kreatif “sadar” mereka berakhir.

Sifat tahap inkubasi yang paling penting adalah ia harus terjadi pada level bawah sadar. Karya kreatif pada tahap ini tidak bergantung pada kontrol mental anda. Anda tidak akan mampu memerintahkan pikiran bawah sadar untuk menggunakan proses atau mempertimbangkan hal-hal tertentu.

Tahap ini sering dianalogikan dengan memasak. Pikiran, data, dan informasi seumpama kuali, rempah-rempah, dan bahan masakan. Sedangkan tahap inkubasi adalah proses api yang memasak bahan tersebut. Sang Koki harus menunggu hingga waktu tertentu sehingga masakannya matang.

Tahap Pencerahan

Tahap dalam meningkatkan kemampuan berpikir yang ketiga ini dikenal dengan “eureka!” atau “Aha!” yaitu saat inspirasi ketika sebuah gagasan-baru muncul dalam pikiran. Gelombang energi yang ditimbulkan pada tahap ini biasanya terjadi begitu dahsyatnya.

Anehnya, tahap pencerahan ini sering terjadi pada saat seseorang mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan yang dicarinya. Ketika sedang mandi, mengemudi, melamun, bersantai, mendengar musik, atau sedang asyik dengan kegiatan lainnya.

Para peneliti percaya bahwa tahap pencerahan ini merupakan tahap dimana gagasan-baru berpindah dari alam bawah sadar ke alam sadar pikiran kita.

Tahap pencerahan ini paling mudah dicapai dalam keadaan santai, rileks, tenang, damai, dan bebas tekanan. Nilai penting sikap santai atau selingan istirahat sejenak untuk mendorong tahap inkubasi dan pencerahan ini sudah diakui publik. Para pakar kreativitas menganjurkan kepada kita untuk menyisihkan waktu luang cukup agar proses ini bisa berlangsung secara alamiah.

Perlu diketahui, mustahil mengalokasikan waktu berapa lama untuk mencapai tahap pencerahan ini. Namun, berdasarkan pengalaman, bisa dikenali masa-masa apabila seseorang sudah terlalu tertekan atau lelah sehingga intisari kreatif mereka “mandek”. Pada saat seperti ini, pikiran bawah sadar harus dibiarkan mengambil alih.

Diperlukan kesabaran dan ketenangan untuk ini. Jika anda merasa tertekan ketika harus menemukan jawaban atau ide baru, sebaiknya beri masa istirahat pada otak agar mampu melakukan upaya kreatif. Ia dengan sendirinya pasti akan memberi tahu Anda apabila sudah siap!

Tahap Pelaksanaan/Pembuktian

Tahap selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir adalah tahap pelaksanaan/pembuktian ini merupakan titik tolak seseorang memberi bentuk nyata pada ide atau gagasan baru, meyakinkan bahwa gagasan tersebut bisa diterapkan. Pada tahap ini, seorang penulis duduk untuk menulis, penghimpun dana duduk untuk merencanakan suatu kegiatan pengabdian, dan para pelaku bisnis duduk untuk menguji proyek atau gagasan bisnis baru.

Anda mungkin saja memiliki satu atau dua pengalaman dalam tahap ini. Dalam hal-hal tertentu, ide baru yang diterima pada tahap pencerahan ini begitu sempurna sehingga bisa diterapkan persis seperti yang dibayangkan.

Orang awan biasanya menyebutnya “tahap penyaluran ide”: anda menulis, merancang program, menyanyi, bermain musik, mencipta lagu, melukis, berpuisi, atau melakukan apa saja yang diperintahkan otak dengan “gila-gilaan”.

Namun, pada umumnya ide atau gagasan tidak datang dari pikiran bawah sadar dalam bentuk sempurna. Anda harus memperbaiki dan memolesnya terlebih dahulu. Pikiran bawah sadar hanya menyediakan benih sebagai titik tolak/modal awal.

Langkah selanjutnya, yaitu membantu benih tersebut tumbuh menjadi tanaman yang sehat dan kuat bergantung pada diri anda sendiri. Disinilah kemampuan dan keterampilan berpikir aktif anda yang harus dimainkan perannya, demikian juga ketekunan, hasrat, kedisiplinan, dan rasa gembira dengan membayangkan selalu hasil akhirnya, jika sudah tercapai bagaimana rasanya.

Dalam tahap pelaksanaan/pembuktian, ada gagasan berhasil dengan amat cepat, sedang yang lain perlu waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun

Referensi : Ayan, Jordan E. (1997). AHA!: 10 Ways to Free Your Creative Spirit and Find Your Great Ideas. Three Rivers Press.