10 Contoh Hukum Tidak Tertulis di Masyarakat – Eandy Network

Setiap negara mempunyai aturan hukum yang bertujuan untuk menciptakan ketertiban. Tahukah kamu bahwa tidak semua hukum tercantum dalam dokumen tertulis seperti Undang-Undang atau konstitusi? Hukum yang berlaku di Indonesia adalah hukum tertulis dan hukum tidak tertulis.

Hukum tidak tertulis juga dikenal dengan istilah hukum kebiasaan. Hukum tersebut mengacu pada norma-norma yang bersumber dari kebiasaan, praktik sosial, dan berbagai prinsip yang berterima di masyarakat. Meskipun tidak tertulis, hukum ini bersifat mengikat.

Hukum ini mengatur bagaimana masyarakat berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, masyarakat yang tidak mengikuti hukum tersebut akan menerima sanksi. Lantas, apa saja contoh hukum tidak tertulis yang berlaku di Indonesia? Mari simak informasinya dalam artikel berikut.

Pengertian Hukum Tidak Tertulis

Apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan hukum tidak tertulis? Hukum tidak tertulis adalah peraturan tidak tertulis yang berlaku di masyarakat. Dalam perundang-undangan, hukum ini tidak ditulis dan tidak dicantumkan.

Hukum tidak tertulis diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Undang-Undang ini mulai diberlakukan sejak tanggal 29 Oktober 2009. Dalam peraturan tersebut, dinyatakan bahwa hakim dan hakim konstitusi harus memahami nilai-nilai hukum yang berlaku di masyarakat.

10 Contoh Hukum Tidak Tertulis di Masyarakat

Berikut ini adalah sepuluh contoh hukum tidak tertulis yang berlaku di masyarakat.

1. Pidato Presiden

Pidato presiden bisa mengarahkan dan memberikan pedoman yang tidak selalu diatur dalam hukum tertulis seperti perundang-undangan. Pidato presiden dapat menggambarkan sikap pemerintah terhadap isu-isu tertentu. Pidato presiden biasanya disampaikan pada momen-momen yang penting. Pidato ini sering mengandung unsur-unsur yang tidak secara eksplisit diatur dalam Undang-Undang.

2. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Musyawarah

Contoh hukum tidak tertulis lainnya adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan musyawarah. Pengambilan keputusan secara musyawarah mufakat adalah cara tradisional yang diterapkan untuk menyelesaikan masalah di masyarakat. Musyawarah adalah pengambilan keputusan melalui pertukaran pendapat dan diskusi.

Dalam musyawarah, setiap orang punya kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Masyarakat dapat menerapkan musyawarah dan sikap gotong royong saat mengambil keputusan. Keputusan akhir dibuat berdasarkan kesepakatan bersama.

Walaupun tidak dicantumkan secara eksplisit dalam Undang-Undang, prinsip ini telah menjadi bagian dari budaya dan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

3. Moral dan Etika

Contoh lainnya yaitu moral dan etika. Moral dan etika dapat mempengaruhi norma dan praktik sosial yang dilakukan oleh masyarakat. Moral dan etika berisi nilai-nilai yang dijadikan sebagai pedoman perilaku manusia.

Nilai-nilai moral dan etika membentuk dasar dari hubungan antar individu, interaksi sosial, dan kehidupan bermasyarakat.

Contohnya, perlakuan adil terhadap semua orang. Keadilan mencakup beberapa aspek, seperti keadilan ekonomi, keadilan hukum, dan keadilan sosial. Contoh lainnya adalah menghormati orang lain tanpa memandang ras, status sosial, atau latar belakang lainnya.

4. Kebiasaan

Meskipun tidak tertulis, setiap daerah memiliki kebiasaan yang masih sering dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Kebiasaan ini terbentuk dari pola perilaku yang berulang dan telah diterima secara luas.

Contohnya, masyarakat Jawa memiliki kebiasaan berperilaku seperti menggunakan bahasa halus saat berbicara dengan orang tua dan menundukkan badan saat melewati orang yang lebih tua.

5. Norma Sosial

Norma sosial adalah pedoman perilaku masyarakat. Norma sosial dapat mempengaruhi perilaku dan interaksi pada setiap individu dalam masyarakat. Pelanggaran terhadap norma sosial bisa menyebabkan sanksi sosial, seperti pengucilan atau pandangan negatif dari masyarakat.

Norma sosial berhubungan dengan tata krama dan sopan santun. Contoh norma sosial yang berlaku di Indonesia, yaitu menghormati orang tua, menghormati orang yang lebih tua, tidak membuang ludah sembarangan, dan memberi atau menerima menggunakan tangan kanan.

6. Norma Kesopanan

Norma kesopanan mengatur cara berbicara, bersikap, dan berinteraksi. Norma kesopanan adalah dasar dari etika, tata krama, dan adab dalam masyarakat. Norma ini dapat membantu membangun hubungan yang baik dengan orang lain, serta menjaga ketertiban dan mencegah konflik.

Misalnya, mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan, menggunakan bahasa yang sopan, menghindari kata-kata kasar, dan memberikan salam ketika bertemu dengan orang lain.

Baca Juga: Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum

7. Etika Berpakaian

Etika berpakaian adalah aturan tidak tertulis mengenai pakaian yang pantas dipakai dalam situasi tertentu. Aturan tidak tertulis ini mengatur cara kita memilih dan menggunakan pakaian. Cara kita berpakaian dapat mencerminkan kepribadian kita. Contohnya, pakaian formal dikenakan untuk acara resmi dan pakaian santai dikenakan untuk acara non-formal.

8. Hierarki Keluarga

Biasanya, terdapat hierarki yang tidak tertulis dalam keluarga. Hierarki keluarga merupakan sebuah struktur sosial di mana setiap anggota keluarga mempunyai peran yang berbeda. Dalam hierarki tersebut, orang tua memegang otoritas yang lebih tinggi daripada anak-anak.

Orang tua biasanya mempunyai peran sebagai pembimbing dan pelindung anak-anak. Anak wajib untuk menghormati orang tua. 

9. Etika Berdiskusi

Aturan tidak tertulis ini biasanya berlaku dalam lingkup pendidikan. Ada aturan tidak tertulis yang mengatur bagaimana cara berdiskusi di dalam kelas. Etika berdiskusi mengatur perilaku individu saat bertukar pikiran atau pendapat. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana yang kondusif dan mencapai kesepakatan bersama.

Contohnya, tidak boleh memotong pembicaraan orang lain, menghargai perbedaan pendapat, menggunakan bahasa yang santun. Setiap peserta berhak untuk menyampaikan pendapatnya. Peserta diskusi dapat mengajukan pertanyaan untuk menggali pendapat lawan bicaranya.

Dengan adanya etika berdiskusi, diskusi akan menghasilkan solusi yang baik. Kita juga bisa memahami pendapat orang lain dengan baik. Setelah diskusi selesai, lakukan evaluasi untuk melihat apa yang sudah dicapai dan apa yang masih perlu diperbaiki.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Hukum Pidana Terbaik dan Murah

10. Kultur Perusahaan

Setiap perusahaan mempunyai budaya kerja. Budaya kerja meliputi norma, nilai-nilai, dan perilaku yang tidak selalu tertulis. Budaya perusahaan berperan sebagai identitas dan kepribadian perusahaan. Hal ini membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan lainnya. 

Bagi karyawan perusahaan, budaya kerja menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas. Budaya perusahaan yang baik mendukung produktivitas kerja. Kultur yang baik juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan.

Kesimpulan

Itulah sepuluh contoh hukum tidak tertulis di Indonesia. Masyarakat yang tidak menaatinya biasanya akan menerima sanksi seperti dikucilkan. Bagi kamu yang ingin mempelajari lebih lanjut bisa juga membeli Buku Hukum di Deepublish Store dengan harga yang cukup terjangkau dan promo yang cukup tinggi.