
Nasionalisme Adalah: Tujuan, Bentuk, dan Penerapan – Eandy Network

Nasionalisme adalah salah satu kunci untuk membangun sebuah negara yang kuat. Sebab dengan paham inilah, rakyat di sebuah negara bisa bersatu dan tidak mudah dipecah belah. Sehingga tidak ada konflik internal yang bisa merusak tatanan negara tersebut.
Istilah nasionalisme tentu tidak asing lagi di telinga. Sebab sering menjadi istilah yang masuk dalam komunikasi sehari-hari. Baik oleh pejabat negara sampai para rakyat. Terutama ketika membahas sejarah kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.
Namun, mendengar istilah nasionalisme saja tentu tidak cukup. Sebab perlu memahami definisinya, tujuan dari paham ini, dan bagaimana penerapannya. Sehingga setiap masyarakat bisa berkontribusi menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Berikut informasinya.
Contents
Pengertian Nasionalisme
Dalam salah satu artikel ilmiah yang terbit di Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, menjelaskan bahwa secara etimologi kata Nasionalisme berasal dari dua kata. Yakni “nasional” yang artinya “bersifat kebangsaan” dan “isme” yang artinya “paham” atau “ideologi”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme memiliki dua definisi. Definisi yang pertama, menyebutkan bahwa nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Sementara definisi yang kedua, nasionalisme merupakan kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu.
Melalui penjelasan tersebut, secara sederhana, nasionalisme adalah sebagai sikap atau paham seseorang yang mencintai dan merasa bangga dengan bangsa dan negaranya. Sehingga dengan rasa cinta inilah, seseorang ingin menjaga persatuan bangsanya.
Jika masyarakat di suatu negara memiliki nasionalisme yang tinggi. Maka biasanya tidak ada konflik di dalamnya. Sebab masyarakatnya bersatu, saling tenggang rasa, dan saling toleransi meskipun menemui banyak perbedaan.
Tujuan Nasionalisme
Ideologi nasionalisme adalah hal penting untuk terus berkembang di suatu negara. Sebab, ada berbagai tujuan dari ideologi ini yang bermanfaat dalam menjaga keberlangsungan negara tersebut. Diantaranya adalah:

1. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangs
Tujuan yang pertama dari paham atau ideologi nasionalisme adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, ideologi ini meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersamaan meski banyak perbedaan.
Seperti di Indonesia, yang memiliki banyak suku dan kemudian menghadirkan banyak budaya. Disusul dengan ada lima agama yang diakui oleh negara atau pemerintah. Maka keragaman menjadi hal biasa untuk dilihat sehari-hari. Namun, dengan nasionalisme perbedaan tidak memicu konflik dan persatuan terjaga.
2. Membangun Identitas Bangsa
Paham nasionalisme membantu masyarakat di suatu negara untuk mengetahui jati diri mereka. Yakni lahir di negara mana, sejarah negaranya bagaimana, apa bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi, dasar negara (misalnya Pancasila di Indonesia), dll.
Jika masyarakat di suatu negara memiliki ideologi nasionalisme yang tinggi. Maka secara alami akan merasakan perasaan bangga pada bangsa dan negaranya. Setiap budaya, bahasa, dan keragaman lainnya akan memunculkan rasa bangga. Sebab, semua itu adalah bagian dari jati diri mereka.
3. Mempertahankan Kedaulatan (Kemerdekaan)
Nasionalisme yang dipahami sebagai paham mencintai bangsa dan negara sendiri. Membentuk sikap untuk selalu menjaga atau mempertahankan kedaulatan (kemerdekaan).
Pada masa penjajahan, nasionalisme menumbuhkan sikap untuk membela negara dari penjajah dan meraih kemerdekaan. Pada masa setelah merdeka, nasionalisme mencegah masyarakat tergoda memecah belah bangsa dari isu negatif yang dihembuskan negara lain.
4 . Mendorong Semangat dalam Membela Negara
Tujuan keempat dari paham nasionalisme adalah mendorong semangat untuk membela negara. Hal ini sejalan dengan penjelasan di poin sebelumnya. Dimana nasionalisme mencegah masyarakat suatu negara tergoda intervensi negara lain.
Sehingga, saat ada tindak penjajahan baik secara langsung maupun tidak langsung (misalnya dominasi produk asing – impor, dominasi budaya asing, dll). Secara naluri dan alami, masyarakat akan melakukan perlawanan. Sebab rasa cinta kepada bangsa membuat mereka memilih menjaga budaya dan produk negara sendiri.
5. Menumbuhkan Kepedulian pada Bangsa dan Negara
Nasionalisme juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa peduli yang tinggi kepada angsa dan negara sendiri. Sehingga setiap rakyat di suatu negara akan berusaha keras memberi manfaat bagi bangsa dan negaranya.
Misalnya, memilih menjaga kebersihan lingkungan agar lingkungan di negaranya terjaga. Contoh lain, memilih membeli produk lokal untuk menjaga keberadaan UMKM dan pelaku industri dalam negeri.

6. Meningkatkan Daya Saing Bangsa
Tujuan selanjutnya dari paham nasionalisme, yaitu meningkatkan daya saing bangsa. Masyarakat di suatu negara yang nasionalismenya tinggi akan cenderung bangga negara apapun yang dihasilkan negaranya.
Baik itu produk untuk keseharian seperti baju, kendaraan, teknologi, dan lain sebagainya. Sehingga akan membanggakan pencapaian negaranya tersebut. Hal ini yang membuat rakyat suatu negara enggan menggunakan dan mencintai produk negara lain.
Sebab menilai, negaranya juga memiliki potensi sama baiknya. Sehingga di mata mereka, negara yang mereka cintai memiliki daya saing tinggi dan tidak bisa diremehkan negara lain.
7. Menghindari Perpecahan Bangsa
Tujuan berikutnya dari nasionalisme yaitu untuk menghindari perpecahan. Sehingga tidak ada konflik di dalam negeri, seperti perang saudara di masa kerajaan pada jaman dulu.
Nasionalisme membuat rakyat suatu negara akan mengedepankan negaranya dan persatuan negaranya. Sehingga saat disulut oleh isu tak sedap secara politik, ekonomi, dan aspek lainnya mereka bergeming.
Bentuk Nasionalisme
Memiliki rasa nasionalisme yang tinggi akan membantu menjaga persatuan bangsa dan negara. Menariknya, nasionalisme memiliki bentuk yang beragam. Dimana semua bentuk nasionalisme ini perlu dikenal, dipahami, dan kemudian diterapkan. Berikut penjelasannya:
1. Nasionalisme Kewarganegaraan
Bentuk nasionalisme yang pertama adalah nasionalisme kewarganegaraan. Disebut juga sebagai nasionalisme sipil. Yaitu paham nasionalisme yang menekankan bahwa kesetiaan terhadap negara dibentuk melalui status warga negara.
Sehingga tidak mengacu pada etnis, agama, atau asal-usul ras untuk pantas memiliki paham atau sikap nasionalisme. Melainkan siapa saja yang berstatus sebagai warga negara dan berpartisipasi aktif sebagai warga negara.
Selain itu, siapa saja yang memenuhi ketentuan di dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Maka berhak menerima status Warga Negara Indonesia (WNI). Tidak peduli dari suku apa, agama yang dianut apa, dll.
2. Nasionalisme Etnis
Bentuk kedua dari nasionalisme adalah nasionalisme etnis atau disebut sebagai Etnonasionalisme. Etnonasionalisme sendiri adalah bentuk nasionalisme yang berdasarkan pada kesamaan etnis, suku, ras, bahasa, atau budaya leluhur.
Sehingga menjadi bentuk nasionalisme yang diturunkan dari generasi ke generasi. Meskipun ada istilah “etnis”. Namun, nasionalisme etnis dipahami sebagai nasionalisme untuk siapa saja yang lahir dan menjadi WNI tanpa memandang dari etnis manapun.
Jadi, nasionalisme ini terbentuk karena kesadaran bahwa setiap rakyat di Indonesia memiliki asal usul dan leluhur yang sama. Sehingga tidak didasarkan pada aspek lain untuk bisa memiliki paham nasionalisme etnis.
3. Nasionalisme Romantik
Bentuk yang ketiga adalah nasionalisme romantik. Istilah lain yang menyebut bentuk ini adalah nasionalisme organik dan nasionalisme identitas. Yaitu sikap nasionalisme yang terbentuk karena negara mendapatkan legitimasi politik secara alamiah.
Nasionalisme bentuk ini juga dipahami sebagai bentuk nasionalisme yang menekankan pada perasaan emosional dan ikatan budaya terhadap tanah air, bahasa, sejarah, dan tradisi leluhur.
Nasionalisme jenis ini berbentuk emosional dan simbolik. Sehingga tidak seperti nasionalisme kewarganegaraan yang berbentuk status WNI. Jadi, siapa saja yang mencintai Indonesia maka artinya memiliki nasionalisme romantik sekalipun bukan WNI.
4. Nasionalisme Budaya
Bentuk nasionalisme yang keempat adalah nasionalisme budaya. Yaitu sikap dan paham nasionalisme yang tumbuh karena adanya persamaan budaya dan mengesampingkan perbedaan ras.
Nasionalisme ini akan membuat seseorang atau kelompok masarakat mencintai bangda dan negaranya karena persamaan budaya. Jadi, ketik suatu negara memiliki masyarakat dengan beragam ras, suku, agama, dll.
Jika memiliki budaya yang sama, maka akan dianggap dari leluhur dan bahkan negara yang sama. Sehingga muncul keinginan saling menghormati, menghargai, dan melindungi satu sama lain.
Seperti di Indonesia, meskipun terdapat banyak suku, agama, bahasa, dll. Selama masih di Indonesia maka dipandang punya budaya yang sama dan sama-sama mencintai Indonesia.
5. Nasionalisme Kenegaraan
Bentuk yang kelima adalah nasionalisme kenegaraan. Dimana dipahami sebagai nasionalisme yang terbentuk dari nasionalisme kewarganegaraan dan nasionalisme etnis.
Nasionalisme kenegaraan juga dipahami sebagai bentuk nasionalisme yang menekankan kesetiaan dan pengabdian penuh kepada negara. Sehingga masyarakat dengan nasionalisme ini akan mengedepankan kepentingan negara dibanding kepentingan pribadi, patuh pada hukum negara, dll.
6. Nasionalisme Agama
Bentuk nasionalisme selanjutnya adalah nasionalisme agama. Yaitu nasionalisme yang terbentuk dari persamaan agama atau keyakinan yang dianut. Nasionalisme agama juga dipahami sebagai bentuk nasionalisme yang menggabungkan identitas kebangsaan dengan identitas keagamaan.
Sehingga masyarakat suatu negara yang memiliki paham nasionalisme agama akan menjadikan ajaran agama sebagai dasar dalam mencintai negaranya. Sekaligus dasar dalam menjalankan kewajibannya sebagai warga negara yang baik. Seperti patuh pada pemerintah, patuh pada hukum yang disusun pemerintah, dll.
Penerapan Sikap Nasionalisme
Setelah memahami nasionalisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menekankan rasa cinta kepada bangsa dan negara. Maka tentu perlu memahami juga bagaimana menerapkan sikap nasionalisme ini dalam keseharian. Berikut beberapa contoh penerapannya:
1. Mematuhi Hukum Negara
Salah satu contoh penerapan sikap atau paham nasionalisme yang diyakini adalah mematuhi hukum negara. Setiap negara, termasuk juga Indonesia, akan merumuskan tata aturan atau aturan hukum.
Hukum ini sifatnya nasional dan diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia dan wajib dipatuhi oleh semua warga negara Indonesia. Bahkan oleh WNA (warga negara asing) selama berada di Indonesia. Baik saat studi, bekerja, atau liburan.
Hukum yang dibuat tentunya untuk mengatur tata tertib masyarakat Indonesia sekaligus memberi perlindungan. Nasionalisme ditandai dengan menghormati, mengakui, dan mematuhi hukum yang dirumuskan pemerintah Indonesia.
2. Menjaga Ketertiban Masyarakat
Penerapan sikap nasionalisme berikutnya adalah menjaga ketertiban masyarakat. Hal ini sejalan dengan kepatuhan pada hukum yang ditetapkan pemerintah atau negara. Selain itu, juga mencakup aturan dari instansi, lembaga, dan perusahaan. Misalnya saat ke bank, maka taat aturan bank tersebut.
Ketika masyarakat tidak memiliki nasionalisme, maka cenderung tidak patuh pada hukum. Efeknya beragam, salah satunya merusak tata tertib di masyarakat. Sehingga bisa mengganggu kenyamanan masyarakat lain.
Contoh sikap menjaga ketertiban masyarakat disini seperti patuh pada aturan lalu lintas, patuh pada aturan membuang sampah pada tempat yang disediakan (tempat sampah), mengantri dengan tertib di fasilitas dan layanan publik (misal antri di bank, antri membeli tiket di loket, dll), dan lain sebagainya.
3. Melestarikan Budaya Indonesia
Sikap nasionalisme juga bisa diterapkan dengan cara menjaga dan melestarikan budaya di Indonesia. Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau dan banyak suku yang berdiam di berbagai pulau tersebut. Menciptakan keragaman adat dan budaya.
Menjaga adat dan kebudayaan dari daerah asal menjadi langkah untuk menerapkan nasionalisme. Sebab, adat dan budaya tersebut termasuk kekayaan Indonesia. Sehingga sudah sepatutnya dijaga untuk dikenal generasi selanjutnya tanpa bisa digantikan budaya negara lain.
4. Bersedia Mempertahankan Negara
Penerapan nasionalisme juga mencakup kesadaran masyarakat Indonesia untuk mempertahankan negara. Pada masa perjuangan kemerdekaan, perjuangan berfokus pada meriah kemerdekaan. Pasca merdeka perjuangan berfokus pada mempertahankan kemerdekaan.
Mempertahankan Indonesia di masa sekarang juga wajib dilakukan. Fokus utamanya adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Misalnya membangun sikap tenggang rasa, toleransi, tidak bersikap diskriminatif, dan lain sebagainya.
5. Mencintai dan Menggunakan Produk dalam Negeri
Nasionalisme adalah rasa cinta yang tinggi kepada bangsa dan negara. Maka salah satu sikap menerapkannya dalam keseharian adalah dengan mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.
Menggunakan produk-produk lokal menjadi bukti rasa sayang dan bangga pada Indonesia. Dimana bisa sekaligus ikut melindungi dan mendukung berkembangnya industri di Indonesia. Mulai itu UMKM di daerah-daerah sampai industri skala besar.
6. Berkomunikasi dengan Baik
Penerapan nasionalisme juga bisa dengan melakukan komunikasi dengan baik. Mulai dari menggunakan bahasa daerah maupun bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sekaligus mengedepankan adab dan kesopanan.
Sehingga, dengan siapapun kita berkomunikasi wajib menjaga rasa hormat dan menghargai lawan bicara. Hal ini penting untuk mencegah konflik dan kesalahpahaman yang bisa memicu perpecahan dalam persatuan bangsa.
7. Mematuhi Guru dan Dosen
Bagi warga Indonesia yang masih menempuh pendidikan. Baik di tingkat sekolah maupun di jenjang perguruan tinggi. Sikap nasionalisme juga bisa diterapkan dengan mematuhi dan menghormati guru atau dosen.
Menghormati guru dan dosen bisa termasuk penerapan nasionalisme karena menjadi bentuk penghargaan, penghormatan, dan wujud rasa bangga pada pendidikan di Indonesia. Ditambah sosok guru dan dosen yang berkontribusi nyata dalam mencerdaskan generasi bangsa.
8. Rajin Belajar
Bagi masyarakat Indonesia yang masih menempuh pendidikan, penerapan nasionalisme juga bisa dengan rajin belajar. Serius dalam mengenyam pendidikan termasuk sikap nasionalisme yang tinggi.
Alasannya, karena dengan belajar tekun inilah bisa mendorong peningkatan mutu SDM di Indonesia. Sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sehingga bisa berkontribusi lebih dalam memajukan Indonesia di masa mendatang.
Itulah penjelasan dari Deepublish Store mengenai apa itu nasionalisme, bentuk, dan bagaimana penerapannya dalam keseharian. Dimana untuk penerapan, tentunya masih banyak lagi contoh lainnya. Memahami nasionalisme adalah hal yang sangat penting dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia. Maka sudah sepatutnya dipahami dan diterapkan dalam keseharian.
Sumber:
- Alfaqi, M. Z. (2015). Memahami Indonesia melalui perspektif nasionalisme, politik identitas, serta solidaritas. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 28(2).
- Fandy. (n.d). Nasionalisme : Pengertian, Bentuk, Tujuan, dan Perkembangannya. Diakses pada 4 Agustus 2025
- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (n.d.). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi daring). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- Info Hukum. (2023). Nasionalisme: Pengertian, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Penerapan. Diakses pada 4 Agustus 2025
- Kumparan. (2024). Bentuk-bentuk Nasionalisme dan Contoh Sikapnya. Diakses pada 4 Agustus 2025
- Dewi, R. K. (2024). 23 Contoh Sikap Nasionalisme dalam Keseharian. Diakses pada 4 Agustus 2025
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa