Komandan Tingkat (Komting): Pengertian, Tugas, Syarat, dan Manfaat – Eandy Network

Ada cukup banyak istilah akademik yang familiar bagi dosen dan mahasiswa, salah satunya istilah komandan tingkat (komting). Komting bisa disebut sebagai sebuah jabatan yang diberikan atau dipangku oleh mahasiswa. 

Seorang komting memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab. Sehingga bukan sekedar jabatan yang bisa dipangku asal-asalan oleh mahasiswa. Melainkan, perlu dipangku oleh mahasiswa yang memang bisa menjalankan kewajiban tersebut. Berikut informasinya. 

Pengertian Komandan Tingkat (Komting)

Mengutip dari salah satu artikel ilmiah yang terbit di Jurnal Komunikasi dan Ilmu Sosia, komandan tingkat (komting) adalah pemimpin yang bertanggung jawab untuk memimpin angkatan dalam suatu departemen di tingkat perguruan tinggi. 

Sementara itu, dikutip melalui Cakrawala University, komting adalah wakil angkatan di tingkat jurusan atau program studi yang dipilih oleh teman-teman seangkatannya sebagai penghubung antara mahasiswa dan pihak dosen atau jurusan.

Definisi ini menjelaskan bahwa komting merupakan sebuah jabatan yang dipangku seorang mahasiswa untuk memimpin dan menjadi penghubung antara mahasiswa dengan dosen. Inilah alasan, kenapa komting sering disamakan dengan ketua kelas. 

Bedanya, ketua kelas akan memimpin siswa satu kelas dan menghubungkan siswa tersebut dengan guru. Sementara komting, menjadi pemimpin seluruh mahasiswa di suatu jurusan atau program studi. Sehingga jumlah atau skala mahasiswa yang dipimpin lebih besar. 

Tugas Komting

Sesuai penjelasan di awal, seorang komandan tingkat (komting) memiliki tugas dan tanggung jawab. Sehingga bukan sekedar jabatan yang dipangku sebagai formalitas saja. Melainkan memang ada peran dan andil dari komting tersebut. 

Secara umum, tugas dari komting adalah memimpin mahasiswa di satu jurusan atau program studi. Sekaligus menjadi penghubung antara mahasiswa yang dipimpin tersebut dengan dosen. Berikut rincian tugas-tugas dari komting: 

1. Menyampaikan Informasi Akademik 

Tugas dari komting, salah satunya adalah menyampaikan informasi akademik pada mahasiswa yang dipimpinnya. Yakni mahasiswa satu jurusan atau program studi yang memilihnya sebagai pemimpin atau “ketua kelas”. 

Informasi akademik yang dimaksud adalah segala informasi dari dosen maupun pihak fakultas. Misalnya ada pengumuman terkait jadwal kuliah, pengumuman libur akhir semester, jadwal ujian, dan sebagainya. 

Dimana jika ada informasi tambahan dan belum tercantum di website kampus. Maka komting memiliki tugas menyampaikannya kepada mahasiswa. Sehingga ada komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan pihak dosen dan perguruan tinggi. 

2. Mengkoordinasikan Kegiatan Akademik Mahasiswa 

Tugas komandan tingkat (komting) berikutnya adalah menjadi koordinator kegiatan akademik. Artinya, seorang komting bertugas untuk membantu hal-hal teknis terkait kegiatan akademik. 

Misalnya, seorang dosen memberi tugas menyusun makalah. Kemudian meminta bantuan komting untuk mengumpulkan makalah tersebut dan dikirim ke meja kerja dosen. 

Komting juga akan menjadi koordinator dari kegiatan mahasiswa di kelas. Misalnya ada kegiatan rapat untuk membahas sesuatu, kegiatan sosial yang perlu dijalankan mahasiswa satu kelas atau bahkan satu jurusan, dan sebagainya. 

3. Penghubung antara Mahasiswa dengan Dosen 

Tugas berikutnya dari komting adalah menjadi penghubung antara dosen dengan mahasiswa. Hal ini sejalan dengan penjelasan sebelumnya. Tugas ini bahkan identik dijalankan oleh mahasiswa yang menjadi komting. 

Jadi, setiap kali ada kebutuhan untuk berkomunikasi lebih lanjut dengan dosen. Mahasiswa di suatu jurusan atau program studi bisa meminta bantuan komting untuk menyampaikannya. 

Baik itu bertanya mengenai materi perkuliahan, jadwal praktek, jadwal ujian, detail tugas penyusunan makalah, maupun yang lainnya. Sehingga mahasiswa yang tidak memungkinkan bertanya langsung, bisa meminta bantuan dosen. 

4. Mengatur Jadwal Pengganti 

Tugas komting berikutnya adalah membantu mengatur jadwal pengganti. Jadwal pengganti yang dimaksud disini adalah jadwal kelas tambahan. Misalnya, jika dosen berhalangan untuk hadir mengisi perkuliahan. 

Maka komting akan memastikan hal tersebut dengan menghubungi dosen maupun asisten dosen. Baru kemudian berkomunikasi dengan pihak fakultas untuk menanyakan kemungkinan asisten dosen sebagai pengganti, digantikan dengan tugas, atau lainnya. 

5. Mengelola Grup Komunikasi Mahasiswa 

Tugas komandan tingkat (komting) juga mencakup menjadi pengelola grup komunikasi mahasiswa. Misalnya mahasiswa satu kelas maupun satu jurusan membuat grup di WhatsApp atau Telegram. 

Maka komting menjadi admin di grup tersebut dan mengatur jalannya komunikasi yang baik, sehat, dan terbuka. Setiap ada informasi atau pengumuman akademik, komting bisa menyampaikan di grup tersebut. 

Begitu juga dengan para mahasiswa, jika ada pertanyaan terkait tugas dosen dan kegiatan kampus. Maka selain bisa menghubungi kontak komting secara personal, juga bisa ditanyakan di grup agar komunikasi lebih transparan. 

6. Menjaga Kekompakan Mahasiswa 

Tugas berikutnya dari komting adalah menjaga kekompakan dari para mahasiswa dalam satu jurusan atau program studi. Sebab, komting juga akan memastikan semua mahasiswa berkesempatan menyampaikan pertanyaan, pendapat, dan sebagainya. 

Kemudian, komting akan menyampaikan hal-hal tersebut ke pihak terkait. Baik kepada dosen, dekan, maupun pihak lain yang relevan dengan apa yang disampaikan dan ditanyakan para mahasiswa. 

Mahasiswa yang merasa terbantu dengan kehadiran komting, akan mengedepankan komunikasi dengan komting tersebut. Sekaligus membantu komting menjalankan tugasnya dengan baik. Mahasiswa satu jurusan atau bahkan satu angkatan akan tetap kompak. 

Syarat Menjadi Komting

Sesuai penjelasan sebelumnya, menjadi komandan tingkat (komting) harus melalui proses pemilihan, semacam pemilihan presiden. Mirip juga dengan proses pemilihan ketua OSIS di jenjang sekolah. 

Mahasiswa yang bisa maju dalam pencalonan komting tentunya harus memenuhi sejumlah syarat. Setiap perguruan tinggi, fakultas, maupun akademik memiliki kebijakan tersendiri terkait hal ini. Namun, secara umum syarat komting adalah sebagai berikut: 

1. Merupakan Mahasiswa Aktif 

Syarat pertama, mahasiswa yang mengikuti pencalonan komting berstatus sebagai mahasiswa aktif. Sehingga jika berstatus tidak aktif, baik karena mengajukan cuti maupun sudah lulus. Maka praktis tidak memenuhi syarat menjadi komting. 

Syarat ini menjadi syarat pertama dan yang utama. Sebab tugas dari komting berkaitan dengan kegiatan akademik selama dua semester. Sehingga komting juga wajib ada di kampus setiap hari. Oleh sebab itu, harus diisi oleh mahasiswa aktif. 

2. Memiliki Keterampilan Komunikasi yang Baik 

Syarat yang kedua, calon komting wajib memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Sebab akan menjadi pihak yang menyampaikan informasi akademik dan menjadi penghubung antara dosen dengan mahasiswa. 

Tanpa keterampilan komunikasi yang baik, tugas tersebut tentunya akan sulit dilaksanakan dengan baik juga. Sebab untuk menjadi pihak ketiga, tentu perlu memahami bagaimana menyampaikan informasi secara efektif agar jelas dan tidak menyebabkan multipersepsi. 

3. Berjiwa Pemimpin 

Syarat umum yang ketiga untuk menjadi komting adalah memiliki jiwa seorang pemimpin. Bisa juga disebut memiliki keterampilan kepemimpinan. Hal ini penting, karena komting pada dasarnya akan memimpin mahasiswa satu angkatan. 

Jika tidak paham bagaimana memimpin sekelompok mahasiswa. Maka komting bisa kehilangan arah dan kesulitan menjalankan tugas-tugasnya. Oleh sebab itu, komting wajib dipangku oleh mahasiswa yang berjiwa pemimpin dan paham betul bagaimana menjadi pemimpin yang baik. 

4. Punya Tanggung Jawab Tinggi 

Syarat keempat untuk menjadi komandan tingkat (komting) adalah memiliki tanggung jawab yang tinggi. Kenapa? Sebab, setelah terpilih menjadi komting maka artinya ada tugas tambahan selain menjalankan kewajiban mahasiswa secara umum. 

Maka, seorang komting perlu memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Kemudian memiliki kesediaan untuk meluangkan waktu dan tenaganya untuk menjalankan tugas sebagai komting. 

Dengan sikap tanggung jawab tersebut, komting bisa melakukan manajemen waktu dan pekerjaan dengan baik. Sehingga kuliah tetap berjalan dan tugas sebagai komting juga bisa dijalankan dengan baik. 

5. Mampu Bekerjasama 

Syarat kelima untuk menjadi komting adalah mampu bekerjasama dalam tim. Kenapa? Sebab, seorang komting akan menjadi koordinator mahasiswa satu angkatan. Sehingga perlu memahami tata cara bekerjasama dengan seluruh mahasiswa tersebut. 

Tujuannya agar terjalin hubungan dan komunikasi yang baik. Mahasiswa merasa mendapat pimpinan yang tepat, dan komting bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal. 

Baca Juga: 10 Contoh Kontribusi Mahasiswa untuk Organisasi

Manfaat dan Keuntungan Menjadi Komting 

Membahas mengenai komting, tentunya bertanya-tanya juga mengenai apa manfaat yang didapatkan? Menjadi komting dijamin akan lebih sibuk. Butuh disiplin tinggi dan manajemen waktu maupun manajemen kewajiban dengan baik. 

Lantas, apa saja manfaat yang didapatkan setelah bekerja keras menjadi komting? Berikut beberapa diantaranya: 

1. Melatih Jiwa Kepemimpinan 

Komting yang sering dipandang sama seperti ketua kelas, tentu menandakan bahwa komting adalah seorang pemimpin. Yakni pemimpin untuk mahasiswa di satu jurusan yang sama dan di satu angkatan. 

Jadi, salah satu manfaat besar dari menjadi komting adalah melatih jiwa kepemimpinan. Kemampuan ini penting, karena ketika terjun di masyarakat maka bisa menjadi pemimpin amanah. Ketika terjun di dunia kerja, peluang karir terus berkembang sampai memangku jabatan tinggi terbuka lebih lebar. 

2. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi 

Manfaat selanjutnya, masih berhubungan dengan keterampilan penting. Yakni bisa mengembangkan keterampilan komunikasi. Sebab sebagai komting tentunya akan sering berkomunikasi dengan sesama mahasiswa sampai dosen. 

Sehingga terlatih untuk terbiasa berkomunikasi dengan siapa saja. Mulai dari menjadi pendengar yang baik dan menyampaikan apa yang didengar dengan baik juga pada pihak-pihak yang berkepentingan. 

Kemampuan komunikasi sangat penting untuk diasah oleh mahasiswa. Sebab menjadi keterampilan yang sangat bermanfaat setelah terjun di masyarakat dan dunia kerja. 

3. Membantu Memperluas Jaringan 

Manfaat ketiga, menjadi komandan tingkat (komting) bisa membantu memperluas jaringan. Sebab, dengan menjadi komting maka dijamin akan dikenal oleh mahasiswa satu angkatan. Khususnya satu jurusan atau program studi. 

Tak hanya itu, komting juga akan lebih dikenal oleh kalangan dosen. Sehingga komting menjadi jabatan yang bisa membantu mahasiswa lebih dikenal. Sekaligus memiliki jaringan yang luas. Dimana hal ini akan memberi banyak manfaat atau keuntungan di masa depan. 

4. Meningkatkan Kepercayaan Diri 

Menjadi komting juga bermanfaat dalam meningkatkan kepercayaan diri. Sebab ketika terpilih sebagai komting. Maka akan muncul kesadaran, sudah diberi kepercayaan oleh mahasiswa satu angkatan. 

Kepercayaan ini akan meningkatkan keyakinan bisa atau mampu menjadi komting yang baik. Setelah dijalani, ternyata sukses menjadi komting. Hal ini menjadi langkah awal untuk lebih berani mencoba hal-hal baru di masa mendatang. 

5. Melatih Manajemen Waktu 

Memutuskan menjadi komting harus siap dengan beberapa resiko. Salah satunya menjadi lebih sibuk dan waktu untuk bersantai menjadi lebih sedikit. Jadi, manfaat menjadi komting salah satunya bisa melatih kemampuan manajemen waktu. Kemampuan ini penting, terutama setelah masuk dunia kerja. 

Itulah artikel dari Deepublish Store tentang komandan tingkat atau yang biasa dikenal dengan Komting. Semoga bermanfaat!

Referensi:

Kamila, A. (2025). Komandan Tingkat (Komting): Definisi, Tugas, dan Syaratnya. Diakses pada 30 Oktober 2025.

Pooc.org. (2022). Arti Komting dalam Kuliah dan Beberapa Hal yang Harus Diketahui. Diakses pada 30 Oktober 2025.

Srifalensia, D., Syamsir, S., & Alfat, S. N. (2023). Strategi Kepemimpinan Komandan Tingkat dalam Meningkatkan Partisipasi Aktif Mahasiswa Departemen Ilmu Administrasi Negara dalam Kegiatan Rapat Angkatan. Jurnal Komunikasi dan Ilmu Sosial, 1(2), 65-74.