Contoh Esai LPDP untuk Memenuhi Syarat Administrasi Pendaftaran  – Eandy Network

Membaca dan mempelajari berbagai contoh esai LPDP tentu penting untuk siapa saja yang berencana memperjuangkan beasiswa LPDP. Beasiswa LPDP sendiri merupakan salah satu dari sejumlah beasiswa bergengsi dari pemerintah Indonesia. 

Ada banyak kelebihan yang ditawarkan beasiswa LPDP, sehingga membuat peminatnya tinggi dan menciptakan persaingan sangat ketat. Setiap tahunnya ada ribuan pendaftar yang gagal dalam proses seleksi. 

Faktor penyebabnya beragam, salah satunya dari dokumen esai yang dilampirkan saat mengajukan aplikasi pendaftaran. Hal ini menunjukan, bahwa menyusun esai untuk beasiswa LPDP tidak semudah menjentikan jari. Mempelajari contoh-contoh esai bisa menjadi solusi. Berikut informasinya. 

Pengertian Esai Beasiswa LPDP

Sebelum mengecek seperti apa contoh esai LPDP dan berhasil lolos seleksi, dimana penyusunnya menjadi awardee (penerima beasiswa). Maka penting untuk memahami dulu apa itu esai di dalam program beasiswa LPDP. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Salah satu artikel yang terbit di Jurnal Abdimas, menyebutkan bahwa secara garis besar, esai terbagi menjadi dua jenis. Yakni esai formal dan informal. 

Jenis esai kemudian terbagi lagi menjadi lebih banyak jenis. Sebab esai dipengaruhi oleh konteks penyusunan dan tujuan penyusunannya. Sehingga ada esai deskriptif, esai tajuk, esai pribadi, sampai esai kritik. 

Lalu, apa itu esai beasiswa LPDP? Esai beasiswa LPDP adalah esai yang disusun untuk melengkapi syarat administrasi pendaftaran beasiswa LPDP. Beasiswa LPDP sendiri adalah Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Sehingga beasiswa ini merupakan satu diantara beberapa beasiswa yang disediakan pemerintah. Pengelola beasiswa ini adalah LPDP yang dinaungi oleh Kementerian Keuangan Indonesia (Kemenkeu). 

Pada saat melakukan pendaftaran di program beasiswa LPDP, maka pendaftar akan diminta mengunggah beberapa dokumen. Dimana salah satunya adalah esai LPDP yang memang terdapat beberapa jenis. Artinya, pendaftar tidak hanya menyusun satu esai. Melainkan beberapa esai ketika mengajukan aplikasi pendaftaran. 

Jenis Esai Beasiswa LPDP

Mengutip dari buku Indonesia 2045 karya dari Mata Garuda, menjelaskan bahwa esai dalam program beasiswa LPDP ada 4 jenis. Yakni esai Kontribusiku bagi Indonesia, Sukses Terbesar dalam Hidupku, Rencana Studi, dan juga esai on the spot. Berikut penjelasannya: 

1. Esai Kontribusiku bagi Indonesia

Esai yang pertama di alam beasiswa LPDP adalah esai Kontribusiku bagi Indonesia. Sesuai dengan namanya, esai Kontribusiku bagi Indonesia adalah esai yang isinya membahas tentang kontribusi yang telah, sedang, dan akan dilakukan untuk masyarakat, lembaga, instansi, profesi, ataupun komunitas yang diikuti.

Seperti yang diketahui, dalam beasiswa LPDP setiap pendaftar wajib menjelaskan rencana kontribusinya di masa mendatang. Yakni setelah berhasil menyelesaikan studi pascasarjana yang dibiayai dalam program beasiswa LPDP. 

Rencana kontribusi ini dituangkan di dalam esai dan dilampirkan saat mengajukan aplikasi pendaftaran. Adapun untuk ketentuan terkait esai ini salah satunya dari jumlah kata, yakni maksimal antara 1.500 – 2.000 kata. 

2. Esai Sukses Terbesar dalam Hidupku

Jenis esai kedua dalam beasiswa LPDP adalah esai Sukses Terbesar dalam Hidupku. Sesuai dengan namanya, esai ini berisi cerita kesuksesan dalam hidup pendaftar beasiswa dan seberapa besar pengaruhnya terhadap orang sekitar.

Secara sederhana, esai ini diisi dengan cerita pribadi atau pengalaman pribadi pendaftar saat meraih suatu keberhasilan atau pencapaian. Bisa pencapaian sederhana dengan dampak orang terdekat saja. Bisa juga prestasi besar dan berdampak lebih luas lagi. 

Sama seperti esai Kontribusiku bagi Indonesia, esai beasiswa LPDP yang kedua ini juga wajib dilampirkan pendaftar saat mengajukan aplikasi pendaftaran. Selanjutnya, panjang esai ini juga sama yakni antara 1.500 sampai maksimal 2.000 kata. 

3. Esai Rencana Studi

Jenis esai ketiga di dalam program beasiswa LPDP adalah esai Rencana Studi atau esai Study Plan. Esai jenis ini menjelaskan rencana perkuliahan dan SKS per semester yang akan ditempuh sampai selesai studi.

Selain itu, isinya juga mencakup penjelasan atau rencana mengenai topik apa yang akan ditulis dalam tesis atau disertasi. Serta menjelaskan aktivitas di luar perkuliahan yang akan dilakukan selama studi yang didanai oleh beasiswa LPDP. 

Esai ini juga termasuk syarat administrasi pendaftaran. Sehingga wajib dilampirkan pendaftar saat menyusun aplikasi pendaftaran beasiswa LPDP. Panjangnya antara 1.500 sampai 2,000 kata. 

4. Esai On The Spot

Jenis esai yang terakhir di dalam program beasiswa LPDP adalah esai on the spot. Sesuai dengan namanya, esai jenis ini disusun oleh pendaftar di lokasi. Tepatnya di lokasi dimana seleksi substansi pada sesi wawancara diikuti pendaftar. 

Topik maupun tema dan ketentuan lain terkait esai menyesuaikan dengan apa yang disampaikan penguji di lokasi seleksi. Secara umum, penyusunannya diberi batas waktu. Antara 30 sampai 40 menit, disesuaikan kebijakan LPDP selaku penyelenggara maupun tim yang melakukan seleksi. 

Jadi, esai ini tidak disusun di awal pendaftaran. Melainkan disusun nanti pada saat mengikuti seleksi substansi beasiswa LPDP. Jika belum lolos seleksi di tahap administrasi. Maka tentunya tidak mengikuti seleksi substansi dan tidak ada kewajiban menyusun esai on the spot. 

Baca Juga:

Contoh Esai Beasiswa LPDP

Bagi para pejuang beasiswa LPDP tahun ini, tentunya perlu menyimak dan mempelajari contoh esai LPDP. Sehingga bisa menjadi acuan dalam menyusun esai yang baik. Kemudian, esai tersebut memperbesar potensi lolos seleksi. Berikut beberapa contoh tersebut: 

Rencana Studi S3 – Desain Komunikasi Visual (DKV)

Saya merencanakan untuk menempuh pendidikan doktoral (S3) di bidang Desain Komunikasi Visual, dengan fokus pada desain visual untuk pelestarian budaya lokal dan pengembangan edukasi digital berbasis visual interaktif. 

Tujuan utama dari studi ini adalah untuk merumuskan pendekatan visual yang lebih kontekstual dan inklusif dalam komunikasi budaya dan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi generasi muda.

Program PhD in Design di Lancaster University (UK) menjadi pilihan utama saya karena kampus ini dikenal dengan riset interdisipliner yang kuat antara desain, teknologi, dan humaniora. Saya tertarik dengan grup riset Imagination Lancaster yang berfokus pada riset desain untuk perubahan sosial. 

Di dalamnya terdapat pendekatan-pendekatan mutakhir dalam speculative design, co-design, dan design futures—yang sangat relevan untuk konteks Indonesia yang multikultural.

Topik disertasi saya akan berkaitan dengan “Desain Komunikasi Visual untuk Revitalisasi Cerita Rakyat Nusantara dalam Platform Digital Interaktif”. Saya ingin mengkaji bagaimana strategi visual (warna, ilustrasi, tata letak, tipografi) dapat mempengaruhi keterlibatan anak-anak dan remaja dalam mengenali, memahami, dan mewarisi nilai-nilai budaya melalui media digital.

Seperti animasi, gim edukasi, atau web interaktif. Penelitian ini akan melibatkan pendekatan partisipatif dengan anak-anak, guru, serta komunitas budaya di tiga wilayah Indonesia (Jawa, NTT, dan Kalimantan).

Studi ini akan saya tempuh dalam waktu 3-4 tahun dengan rincian tahapan:

• Tahun 1: Studi literatur, pemetaan teori desain, dan observasi media visual budaya,
• Tahun 2: Pengumpulan data lapangan di komunitas budaya,
• Tahun 3: Prototyping dan evaluasi desain, penulisan disertasi.

Setelah lulus, saya akan kembali ke Indonesia untuk:

1. Mengembangkan pusat riset desain budaya interaktif di institusi pendidikan tempat saya mengajar,
2. Bekerja sama dengan Kemendikbud dan BEKRAF untuk mengembangkan desain edukatif berbasis budaya lokal, serta
3. Membimbing desainer muda untuk melakukan riset-riset desain yang kontekstual dan berakar dari budaya Indonesia.

Saya percaya bahwa desain bukan hanya soal estetika, melainkan alat komunikasi yang berdaya membentuk pemikiran dan identitas bangsa. Melalui studi doktoral ini, saya ingin menjadikan desain sebagai medium perubahan sosial dan pelestarian budaya Indonesia di era digital.

Nah itulah artikel dari Deepublish Store tentang contoh esai LPDP untuk memenuhi syarat administrasi pendaftaran. Semoga bermanfaat!

Sumber: 

1. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (n.d.). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi daring). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
2. Kumparan. (2024). 7 Contoh Esai Beasiswa LPDP dan Cara Membuatnya. Diakses pada 4 Agustus 2025
3. Schoters. (2024). Contoh Essay LPDP: Struktur Essay, Tips Membuat, & Ketentuannya. Diakses pada 4 Agustus 2025 dari
4. Hartono, D., & Prima, S. A. B. (2021). Workshop Penulisan Personal Statement dan Study Objective Bagi Calon Pelamar Beasiswa Pascasarjana. Jurnal Abdi Insani, 8(2), 158-167.
5. Aini, S., Sadikin, I. S., Lestari, S., Unggul, U. E., & Jeruk, K. (2022). Pendampingan menulis esai deskriptif dan esai pribadi sebagai syarat seleksi beasiswa studi lanjut dan perguruan tinggi luar negeri. Jurnal Abdimas, 8(3), 156-161.
6. Garuda, M. (2018). Indonesia 2045. Bentang Pustaka.