Cara Menentukan Teori dalam Penelitian yang Relevan – Eandy Network

Supaya penelitian mempunyai arah dan landasan yang jelas, peneliti harus memahami cara menentukan teori yang tepat dalam penelitian. Langkah awal dalam penelitian adalah menganalisis masalah dan mencari teori yang dapat menjelaskan masalah tersebut.

Dalam meneliti suatu masalah, peneliti perlu mencari teori-teori yang membahas metode penelitian yang relevan dan bisa digunakan. Oleh sebab itu, teori menjadi unsur utama dalam menjalankan penelitian. Lantas, bagaimana cara menentukan teori dalam penelitian?

Pengertian Teori dalam Penelitian

Apakah yang dimaksud dengan teori dalam penelitian? Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang memberikan kerangka berpikir sistematis mengenai sebuah fenomena dengan menampilkan hubungan antarvariabel untuk memprediksi gejala yang timbul.

Teori dalam penelitian adalah sebuah pandangan yang menjelaskan tentang sebuah fenomena secara sistematis. Fenomena yang dimaksud adalah topik atau permasalahan yang menjadi objek penelitian. Sewaktu memilih sebuah topik, seorang peneliti harus bisa menjelaskan alasannya.

Setelah memilih sebuah topik, seorang peneliti akan memilih metode penelitian yang akan digunakan berdasarkan dasar yang jelas. Hal ini mengacu pada teori penelitian. Tujuan teori adalah untuk memperoleh pemahaman tentang sesuatu. Teori juga memiliki peran untuk mendapatkan objek riset.

Manfaat Teori dalam Penelitian

Manfaat teori dalam penelitian, antara lain:

1. Memperjelas Masalah yang Diteliti

Penelitian membutuhkan teori untuk menjabarkan dan menerangkan permasalahan yang sedang diteliti. Peneliti bisa memakai studi literatur untuk mencari dan memilih teori-teori yang relevan dari penelitian sebelumnya.

Hal tersebut berperan dalam membantu peneliti merumuskan batasan masalah sekaligus mempertegas topik penelitian.

2. Memperluas Pengetahuan Mengenai Bidang yang Diteliti

Manfaat lainnya adalah membantu peneliti memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai bidang yang sedang diteliti. Penelitian diawali dengan menentukan masalah sebagai topik. Peneliti wajib mempelajari masalah tersebut dan memahaminya.

Selain melakukan observasi, peneliti juga bisa mempelajarinya melalui studi literatur. Dengan memahami topiknya, peneliti dapat menyusun rencana penelitiannya.

3. Mengetahui Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan

Selain itu, peneliti juga dapat dibantu untuk mengetahui hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik yang akan diteliti. Penelitian tidak harus membahas tema yang sama sekali belum pernah diteliti.

Penelitian dapat dilakukan pada tema yang sudah pernah diteliti, lalu diperluas atau diperdalam hasilnya. Apabila memilih topik yang sudah pernah diteliti, peneliti dapat mempelajari hasil penelitian sebelumnya.

Cara Menentukan Teori dalam Penelitian

Lantas, bagaimana cara menentukan teori dalam penelitian? Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencari sumber pustaka yang relevan dengan masalah penelitian. Setelah itu, Anda perlu memilih sumber yang tepat untuk menguatkan argumen.

Cari berbagai referensi teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Semakin spesifik, maka akan semakin baik karena dapat memberikan penjelasan dan informasi yang mendalam. Peneliti perlu mencermati kapan teori tersebut pertama kali dikemukakan.

Landasan penelitian sebaiknya memakai teori yang telah diperbarui. Pemakaian teori yang lama berisiko menghasilkan temuan yang tidak relevan dengan konteks saat ini.

Cara Membuat Teori dalam Penelitian

Peneliti mencantumkan teori yang sudah ditentukan ke dalam karya tulis ilmiah, dari proposal sampai laporan penelitian. Teori ini bisa dimasukkan ke bab kedua yang berisi Landasan Teori atau Kajian Teori. Berikut ini adalah cara membuat teori dalam penelitian.

1. Menentukan Teori

Hal pertama yang perlu dilakukan ketika membuat teori adalah menentukannya terlebih dahulu. Sebab, ada banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli. Akan tetapi, hanya teori-teori tertentu saja yang akan dipilih dan dimasukkan ke dalam karya ilmiah.

Menentukan teori yang terbaru dan paling relevan dengan topik penelitian adalah cara untuk menetapkan teori yang akan digunakan. Teori tersebut dapat diperoleh dari hasil penelitian dan publikasi yang terkini.

2. Mengumpulkan Sumber

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan sumber. Kajian literatur akan dilakukan peneliti melalui pembacaan berbagai publikasi ilmiah, termasuk jurnal dan buku. Sumber-sumber yang terbaru dan terpercaya akan diprioritaskan dan dikumpulkan menjadi satu.

Umumnya, peneliti akan mengumpulkan sumber sebanyak mungkin. Peneliti akan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif dengan mengumpulkan lebih banyak sumber teori. Sehingga, peneliti akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

3. Menyeleksi Sumber yang Sudah Dihimpun

Setelah itu, peneliti akan menyeleksi sumber yang telah dikumpulkan. Berbagai teori bisa diakses dari berbagai sumber yang tersedia. Mengumpulkan lebih banyak teori akan mempermudah peneliti dalam memahami topik penelitian. Akan tetapi, tidak seluruhnya akan dimanfaatkan, sebab teori tersebut bisa jadi tidak relevan, kurang spesifik, atau sudah digantikan oleh teori yang lebih baru.

Pemilihan sumber yang relevan dari literatur yang terkini menjadi hal yang penting bagi peneliti. Sehingga, dari berbagai sumber yang sudah berhasil dikumpulkan, masih perlu diseleksi dengan saksama untuk mendapatkan sumber yang terbaik.

4. Merumuskan Kembali Seluruh Teori yang Telah Dipilih

Kemudian, rumuskan kembali semua teori yang telah dipilih. Awali dengan mencatat data penting, seperti judul, nama penulis, tahun penerbitan, serta halaman tempat teori dikutip. Setelah itu, rumuskan kembali atau tulis ulang dengan menggunakan bahasa sendiri.

5. Menyusun Landasan Teori

Langkah terakhir yang perlu kamu lakukan adalah menyusun seluruh teori menjadi landasan teori. Teori-teori yang sudah dikumpulkan akan dipakai untuk menjelaskan topik penelitian. Berbagai teori, konsep, dan hasil penelitian sebelumnya yang sudah dikumpulkan harus dipilih dan diuraikan secara sistematis.

Seluruh teori tersebut juga dianalisis, dibandingkan, dan disintesiskan sehingga membentuk suatu kerangka pemikiran. Landasan teori memiliki fungsi untuk menjelaskan topik penelitian, memperkuat argumen, dan memberikan dasar dalam merumuskan kerangka konseptual dan hipotesis penelitian.

Karena itu, landasan teori menjadi elemen penting yang menghubungkan kerangka teoretis dengan masalah penelitian.

Fungsi Teori dalam Penelitian

Teori dalam penelitian mempunyai fungsi. Berikut ini adalah fungsi adanya teori dalam penelitian.

1. Prediksi

Dengan menggunakan teori, peneliti bisa memprediksi lamanya waktu sebuah fenomena akan terjadi. Teori juga memprediksi apa yang mungkin terjadi apabila kondisi tertentu timbul. Dengan adanya teori, peneliti dapat meramalkan hubungan antarvariabel atau memperkirakan hasil dari sebuah kejadian berdasarkan pola yang telah dibuktikan sebelumnya.

Misalnya, teori motivasi belajar menyebutkan bahwa siswa dengan motivasi kuat cenderung memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Dalam teori ini, peneliti dapat memprediksi bahwa apabila siswa diberi penghargaan yang tepat, maka motivasinya akan meningkat dan prestasi belajarnya pun akan lebih baik.

2. Penjelasan

Teori juga berfungsi sebagai sumber penjelasan atas fenomena yang sedang diteliti, penyebabnya, dan dampak yang ditimbulkannya. Sehingga, peneliti dapat memahami fenomena yang sedang diteliti. Dengan teori, peneliti dapat memahami hubungan sebab-akibat antarvariabel.

Contohnya, dalam penelitian kesehatan, teori germ (kuman) menjelaskan bahwa penyakit menular diakibatkan oleh mikroorganisme. Dengan teori ini, peneliti dapat menjelaskan mengapa pasien terkena infeksi akibat paparan bakteri atau virus.

3. Deskriptif

Dalam penelitian, teori memberikan deskripsi yang terstruktur dan berlandaskan pada suatu fenomena. Sehingga, peneliti dapat memahami fenomena tersebut dengan baik. Fungsi ini membantu peneliti menyusun informasi mengenai objek penelitian berdasarkan konsep-konsep teoretis. Sehingga, fenomena yang kompleks bisa dijelaskan dengan bahasa ilmiah yang lebih sederhana.

Sebagai contoh, dalam penelitian sosial, teori peran (role theory) dipakai untuk mendeskripsikan bagaimana seseorang berperilaku sesuai peran sosialnya. Misalnya, peran sebagai guru, orang tua, atau pemimpin.

Demikian pembahasan dari Deepublish Store tentang pengertian dan cara menentukan teori dalam penelitian. Teori yang relevan dan didukung oleh sumber yang jelas dan kredibel merupakan hal yang penting.

Sumber:

Penerbit Deepublish. diakses pada 23 Agustus 2025

Marliyah, Lili. (2021). Hakekat Teori dalam Riset Sosial. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas IVET, Indonesia.