21 Cabang Ilmu Farmasi yang Perlu Kamu Ketahui – Eandy Network

Ilmu yang berkaitan dengan penyediaan dan standarisasi obat-obatan adalah farmasi. Ilmu tersebut berfokus pada studi tentang pembuatan, komposisi, dan penggunaan obat-obatan. Sebagai ilmu yang luas, farmasi mempunyai banyak cabang yang saling berhubungan satu sama lain.

Bagi kamu yang tertarik dengan bidang kesehatan, memahami cabang-cabang ilmu farmasi sangat penting untuk melihat betapa luasnya peran farmasi dalam mendukung kesehatan masyarakat. Artikel ini akan menjelaskan pengertian dan cabang ilmu farmasi yang perlu kamu ketahui.

Pengertian Farmasi

Apakah yang dimaksud dengan farmasi? Farmasi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang obat-obatan. Ilmu ini berfokus dalam mengembangkan, memproduksi, dan menggunakan obat-obatan untuk pengobatan dan perawatan penyakit.

Selain melibatkan studi tentang kimia obat, ilmu farmasi juga melibatkan farmakodinamik, farmakokinetik, toksikologi, dan farmakologi. Kegunaan dari ilmu ini adalah untuk memahami bagaimana cara kerja obat di dalam tubuh manusia.

Selain itu, ilmu ini juga memiliki fungsi untuk mengembangkan dan memproduksi obat yang terjamin efektivitas dan keamanannya. Ilmu farmasi juga memiliki hubungan dengan biologi, kimia, kedokteran manajemen farmasi, dan farmakoekonomi.

Cabang Ilmu Farmasi

Berikut ini adalah berbagai ilmu yang termasuk ke dalam cabang-cabang ilmu farmasi.

1. Farmakodinamika

Ilmu ini mempelajari tentang efek farmakologis obat pada tubuh. Melalui farmakodinamika, kita bisa memahami bagaimana obat bekerja pada reseptor di dalam tubuh, dan efek yang diakibatkannya, baik secara fisiologis maupun terapeutik. Jadi, farmakodinamika fokus pada apa yang dilakukan obat setelah berada di dalam tubuh.

2. Farmasi Klinik

Apakah kamu pernah mendengar tentang farmasi klinik? Farmasi klinik adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan obat dalam praktik kedokteran. Farmasis klinik memastikan agar obat yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien, dosisnya tepat, serta tidak menyebabkan efek samping yang berbahaya.

Bekerja sama dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya, farmasis klinik merancang terapi obat yang paling efektif. Mereka juga memberikan edukasi tentang cara penggunaan obat yang benar kepada pasien.

3. Teknologi Farmasi

Selain farmasi klinik, ada juga teknologi farmasi yang mempelajari tentang cara membuat, mengemas, serta menyimpan obat. Hal ini termasuk semua prinsip kerja, perawatan, dan pemeliharaan fasilitas produksi sesuai dengan ketentuan cara pembuatan obat yang baik (CPOB).

4. Farmakologi

Farmakologi merupakan cabang ilmu yang berfokus pada studi tentang bagaimana obat bekerja dan efek yang diakibatkannya di dalam tubuh makhluk hidup. Ilmu ini juga membahas dosis yang tepat dan interaksi antarobat.

Biasanya, seorang farmakolog meneliti bagaimana suatu zat kimia bisa memengaruhi sel, jaringan, dan sistem organ tertentu. Pengetahuan tersebut penting untuk menentukan apakah obat aman digunakan, bagaimana cara kerjanya, serta efek samping apa saja yang mungkin timbul.

5. Farmakologi Klinik

Farmakologi klinik merupakan bagian dari ilmu farmakologi yang berfokus pada studi tentang pengaruh obat serta pengobatan pada manusia. Cabang ilmu ini menjembatani antara teori farmakologi dengan dunia klinis. Maka dari itu, penggunaan obat yang aman, efektif, tepat, serta rasional menjadi sangat penting.

6. Farmakokinetika

Ilmu ini mempelajari tentang perjalanan obat di dalam tubuh, mulai dari proses absorpsi, distribusi, metabolisme, serta ekskresi. Farmakokinetika menjelaskan apa yang terjadi pada obat setelah masuk ke dalam tubuh.

7. Farmasetika (Farmasi Fisika)

Fokus utama farmasetika adalah mempelajari seni peracikan serta produksi sediaan obat. Sehingga, dapat dihasilkan suatu bentuk sediaan yang digunakan oleh pasien, seperti salep, sirup, kapsul, tablet, dan injeksi. Jadi, farmasetika mencakup ilmu dan teknologi pembuatan sediaan.

Ilmu ini memiliki tujuan agar obat yang dihasilkan tidak hanya mempunyai khasiat namun juga aman dan efektif ketika diberikan kepada pasien. Contohnya, bagaimana cara membuat obat yang memiliki rasa yang enak untuk anak-anak dan bagaimana cara merancang kapsul yang bisa larut di usus, bukan di lambung.

8. Farmakognosi

Cabang ilmu farmasi lainnya adalah farmakognosi. Farmakognosi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hewan, tanaman, mineral, serta zat adiktif yang mempunyai kegunaan sebagai obat. Dari zaman dulu, manusia sudah memanfaatkan tanaman obat sebagai terapi alami, dan ilmu ini mengembangkan pemanfaatan tersebut secara ilmiah.

Dalam ilmu ini, farmasis meneliti kandungan aktif dalam tanaman atau bahan alam lainnya, cara ekstraksi, dan potensi terapeutiknya. Contohnya, senyawa artemisinin dari tanaman Artemisia annua dimanfaatkan sebagai obat malaria.

9. Biofarmasi

Selain itu, ada juga jurusan farmasi yang biasa dikenal dengan biofarmasi yang mempelajari tentang pengaruh formulasi terhadap efek terapetik obat. Ilmu tersebut meneliti bagaimana proses penyerapan, distribusi, metabolisme, serta ekskresi obat dipengaruhi oleh bentuk sediaannya.

Sebagai contoh, biasanya obat yang berbentuk cair lebih cepat diserap oleh tubuh daripada yang berbentuk tablet. Biofarmasi membantu farmasis merancang sediaan obat yang sesuai kebutuhan pasien dan efektif.

10. Farmakoterapi

Cabang ilmu farmasi ini mempelajari tentang penggunaan obat dalam terapi atau pengobatan suatu penyakit. Farmakoterapi lebih berfokus pada bagaimana memilih dan menggunakan obat yang tepat untuk pasien tertentu.

11. Toksikologi

Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang efek toksik obat terhadap tubuh. Ilmu ini mempelajari tentang racun, efek samping obat, dan cara mengatasinya. Jika digunakan dengan tidak tepat, setiap zat berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya. Maka dari itu, toksikologi penting untuk mengenali risiko penggunaan obat dan menentukan dosis yang aman.

Selain itu, toksikologi juga mendalami efek zat kimia yang berasal dari lingkungan, makanan, serta kosmetik terhadap tubuh manusia. Cabang ilmu ini berkaitan erat dengan aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat.

12. Farmakoekonomi

Ilmu yang satu ini mempelajari tentang rasio efisiensi biaya terhadap efektivitas dari suatu obat. Tujuan dari ilmu ini adalah memastikan bahwa obat yang digunakan tidak hanya efektif secara medis, namun juga efisien secara ekonomi.

Ilmu tersebut sangat penting dalam membuat keputusan, khususnya ketika menentukan obat mana yang layak masuk dalam program kesehatan pemerintah atau asuransi.

13. Biologi Farmasi

Biologi farmasi adalah cabang ilmu yang berfokus pada studi tentang dasar-dasar kehidupan organisme dan bagaimana hal ini berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Ilmu ini mempelajari tentang anatomi, morfologi, dan taksonomi hewan dan tumbuhan yang ada kaitannya dengan dunia farmasi.

14. Kimia Farmasi

Kimia farmasi berfokus pada analisis senyawa kimia organik dan anorganik, untuk memahami komposisi serta khasiatnya supaya bisa dimanfaatkan sebagai obat. Kimia farmasi juga mempelajari tentang struktur kimia, sintesis, serta analisis senyawa obat.

Ilmu tersebut mengajarkan bagaimana memodifikasi senyawa kimia supaya efek sampingnya berkurang dan khasiatnya semakin efektif. Cabang ilmu ini adalah dasar dalam mengembangkan obat baru. Sebab, melalui kimia farmasi, para peneliti dapat menemukan kandidat molekul yang berpotensi menjadi obat.

15. Farmasi Komunitas

Cabang ilmu ini berkaitan dengan pelayanan obat di masyarakat, khususnya melalui apotek. Seorang apoteker komunitas menjual obat, memberikan konsultasi dan edukasi, dan memastikan pasien memahami cara minum obat yang benar.

Peran farmasis komunitas adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat yang aman dan rasional.

Baca Juga:

16. Farmasi Industri

Cabang ini berkaitan dengan produksi obat dalam skala besar di perusahaan farmasi. Farmasis bekerja dalam bidang penelitian, pengembangan formulasi,uji kualitas, dan pengawasan proses produksi supaya sesuai dengan standar.

Farmasi industri juga meliputi aspek manajemen, pemasaran, dan distribusi obat. Peran ini sangat penting untuk menjamin bahwa obat yang beredar di masyarakat aman, berkualitas, dan tersedia secara merata.

17. Mikrobiologi Farmasi

Peran mikroorganisme dalam dunia farmasi, baik yang berbahaya maupun bermanfaat dipelajari dalam mikrobiologi farmasi. Contoh mikroba yang bermanfaat adalah mikroba yang dapat digunakan untuk membuat vaksin, antibiotik, dan produk bioteknologi lainnya.

Ilmu ini juga meneliti cara mencegah kontaminasi mikroba pada obat dan sediaan farmasi supaya tetap aman digunakan oleh pasien.

18. Imunologi Farmasi

Cabang ilmu ini ada kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh dan peranannya dalam melawan penyakit. Ilmu tersebut sangat penting dalam mengembangkan vaksin, terapi ilmu, dan penelitian obat untuk penyakit kanker dan autoimun.

Biasanya, farmasis yang bekerja di bidang ini meneliti bagaimana obat bisa memodulasi sistem imun supaya lebih efektif melawan penyakit.

19. Farmakogenomik

Farmakogenomik berfokus pada studi tentang bagaimana variasi genetik berpengaruh terhadap respons tubuh seseorang terhadap obat. Setiap orang mempunyai perbedaan genetik. Sehingga, efek obat dapat bervariasi. Melalui ilmu ini, farmasis bisa membantu menciptakan terapi obat yang lebih tepat sasaran, personal, serta sesuai dengan profil genetik pasien.

20. Regulasi Farmasi

Cabang ilmu farmasi yang satu ini ada hubungannya dengan hukum, peraturan, dan kebijakan tentang obat dan produk kesehatan. Tujuannya adalah untuk melindungi masyarakat dari obat palsu, berbahaya, dan tidak sesuai standar.

Farmasis di bidang ini biasanya bekerja di lembaga pemerintah, seperti BPOM. Mereka mengawasi peredaran obat dan memastikan bahwa produk yang dijual telah sesuai dengan standar mutu dan keamanan.

21. Farmasi Sosial

Farmasi sosial mempelajari tentang perilaku masyarakat dalam penggunaan obat dan peran farmasis dalam memberikan edukasi kesehatan. Ilmu tersebut menandaskan betapa pentingnya komunikasi, sosiologi, serta psikologi dalam pelayanan kefarmasian.

Farmasis yang memahami farmasi sosial bisa membantu masyarakat menggunakan  obat dengan bijak dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan.

Bayangkan saat kamu masuk ke rumah sakit sebagai calon apoteker, lalu harus mengelola obat, logistik, sekaligus pelayanan pasien. Tanpa bekal yang tepat, pasti akan terasa membingungkan. Karena itu, Buku Manejemen Farmasi Rumah Sakit ini hadir untuk menjembatani teori kuliah dengan praktik nyata di rumah sakit.

Itulah penjelasan dari Deepublish Store tentang cabang ilmu farmasi. Ilmu dan praktik farmasi berperan penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Untuk berbagi informasi ini, silakan tekan tombol share. Jangan ragu untuk menuliskan komentar kamu di kolom yang ada.

Sumber:

eClinic. diakses pada 8 September 2025

SMK Farmasi Kesuma Bangsa. diakses pada 8 September 2025