14 Tantangan Generasi Muda dalam Membangun Indonesia – Eandy Network

program afiliasi

Setiap manusia tentu akan berhadapan dengan tantangan dalam hidupnya. Demikian halnya dengan generasi muda atau para pemuda. Lalu, apa saja tantangan generasi muda dalam membangun Indonesia? 

Generasi muda yang menjadi penerus bangsa, tentunya memiliki andil sangat besar dalam menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kemudian akan mempengaruhi perkembangan Indonesia sendiri di berbagai bidang dan dalam banyak aspek. 

Membangun Indonesia yang bisa lebih baik dan berhasil menghadapi berbagai tantangan. Berawal dari generasi mudanya yang juga unggul. Dimana mampu menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan dalam membangun Indonesia. Jadi, apa saja tantangannya? Berikut informasinya. 

Apa Itu Tantangan Generasi Muda dalam Membangun Indonesia? 

Dikutip melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), generasi muda adalah kelompok atau kaum muda. Secara sederhana, generasi muda dipahami sebagai anak-anak muda yang memiliki usia produktif. Yakni di usia awal 20 tahunan sampai 30 tahunan. 

Sementara tantangan, dalam KBBI memiliki definisi sebagai hal atau objek yang perlu ditanggulangi. Definisi lainnya adalah hal atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah. 

Secara sederhana, tantangan bisa dipahami sebagai sesuatu yang menghambat pencapaian atau pelaksanaan suatu hal. Jadi, tantangan generasi muda adalah sesuatu yang menghambat keinginan para pemuda untuk mencapai dan melakukan sesuatu. 

Tantangan Generasi Muda dalam Membangun Indonesia

Berikut adalah beberapa bentuk tantangan generasi muda dalam membangun Indonesia di masa sekarang: 

1. Pendidikan 

    Tantangan pertama yang dihadapi generasi muda di Indonesia adalah dari bidang pendidikan. Seperti yang diketahui, akses pendidikan di Indonesia belum merata. Ada banyak kota dan daerah belum memiliki sekolah dalam jumlah memadai. Bahkan belum ada perguruan tinggi. 

    Adanya kesenjangan ini akan mempengaruhi kualitas generasi muda dan keterampilan yang dikuasai. Apalagi jika sudah dikaitkan dengan kualitas pendidikan di luar negeri. Jika generasi muda memutuskan studi lanjut di luar negeri, maka biasanya butuh waktu lebih untuk beradaptasi.  

    Ebook Bisnis

    2. Keterampilan 

      Poin kedua yang menjadi tantangan generasi muda dalam membangun Indonesia adalah keterampilan. Secara mendasar, keterampilan yang dikuasai generasi muda dipengaruhi oleh mudah tidaknya akses pendidikan. Yakni dari poin pertama yang dijelaskan sebelumnya. 

      Semakin minim keterampilan yang dikuasai, semakin sulit memenuhi kriteria dunia kerja. Dampaknya, banyak pemuda di usia produktif kesulitan mendapat pekerjaan. Sekalinya dapat, gaji yang didapatkan bisa jadi terbilang kecil. Tak hanya itu, keterampilan ini juga bisa mempengaruhi akses ke teknologi. 

      3. Lapangan Pekerjaan 

        Tantangan generasi muda dalam membangun Indonesia selanjutnya adalah terkait lapangan pekerjaan. Masalah minimnya lapangan pekerjaan di Indonesia tentu bukan isu baru. 

        Minimnya lapangan pekerjaan dan rendahnya minat generasi muda menjadi wirausaha atau pengusaha. Akan menjadikan kondisi semakin memburuk. Jika lapangan kerja terbatas, otomatis angka pengangguran tinggi. 

        Para pemuda yang seharusnya bekerja, produktif, dan menerima gaji. Pada akhirnya berjuang dengan kehidupannya sendiri untuk mencari sumber penghasilan. Kondisi ini bisa menghambat kontribusi mereka dalam membangun Indonesia. 

        4. Krisis Identitas 

          Tantangan keempat yang dihadapi generasi muda Indonesia adalah mengalami krisis identitas. Secara umum, krisis identitas adalah kondisi ketika seseorang mengalami kebingungan dan keraguan tentang siapa dirinya, apa yang penting bagi mereka, dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain.

          Contohnya, masyarakat kebanyakan menilai orang sukses adalah yang menjadi PNS. Padahal, bisa jadi anak muda era sekarang lebih suka menjadi pendiri startup. Namun, karena ada tuntutan sosial menjadi PNS dan memenuhi standar sukses secara umum. Krisis identitas terjadi. 

          5. Tekanan Sosial dan Mental 

            Tantangan yang dihadapi generasi muda di Indonesia juga dari tekanan sosial dan mental. Hal ini berkaitan dengan tuntutan sosial juga yang dijelaskan di poin sebelumnya. 

            Adanya tuntutan sosial yang tinggi bisa memberi tekanan pikiran. Sehingga generasi muda rawan mengalami stres sampai depresi. Kemudian masih kesulitan atau belum percaya diri mengakses layanan konseling ke profesional. 

            Apabila generasi muda masih terkungkung oleh tekanan sosial dan rawan stres. Maka akan menyulitkannya untuk sukses dan berkontribusi langsung dalam membangun Indonesia. 

            Ebook Bisnis

            6. Pengaruh Negatif Media Sosial 

              Media sosial memang menjadi cara baru untuk memperluas jaringan pertemanan. Baik untuk berteman, mencari pasangan, dan sebagainya tanpa terbentur masalah waktu dan geografis. 

              Namun, dibalik kelebihan dan sensasi menyenangkan membuka konten-konten menarik di media sosial. Ada juga dampak buruk yang perlu diwaspadai. Misalnya FOMO, FOPO, YOLO, dan sebagainya. Dimana bisa mengubah arah dan tujuan hidup dan memicu krisis identitas. 

              Keliru dalam mengikuti pengguna lain, bisa memberi dampak untuk ikut dalam gaya hidup dan gaya pertemanan tidak sehat. Dampak negatif lain dari media sosial adalah berita-berita hoax. Sehingga bisa memberi PR lebih pada generasi muda, alih-alih segera berkontribusi membangun Indonesia. 

              7. Perubahan Sosial dan Lingkungan 

                Tantangan generasi muda dalam membangun Indonesia juga dari perubahan di bidang sosial maupun lingkungan. Perubahan sosial disini seperti ketimpangan sosial, urbanisasi dari desa ke kota atau sebaliknya, dan lain-lain. 

                Adanya perubahan sosial akan memicu pergeseran nilai, norma, gaya hidup, teknologi, dan pola hubungan dalam masyarakat. Sehingga ada perubahan gaya hidup, bagaimana bersosialisasi, dll. Perubahan sosial yang cepat dan ada kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lain bisa memicu krisis identitas. 

                8. Minim Partisipasi dalam Pembangunan 

                  Tantangan generasi muda dalam membangun Indonesia juga datang dari semakin minimnya partisipasi mereka. Tentunya partisipasi dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik. 

                  Tidak sedikit pemuda di Indonesia yang memilih menjadi apatis terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Kemudian acuh tak acuh pada orang sekitar, kebijakan pemerintah, tantangan di dunia kerja, dan sebagainya. 

                  Sehingga mereka tidak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Dimana kondisi ini membuat partisipasi dan kontribusi mereka dalam pembangunan ikut terbatas. Bahkan dalam kondisi terparah, tidak berkontribusi sama sekali. 

                  10. Terpapar Paham Ekstremisme

                    Tantangan lain yang juga cukup sering dialami generasi muda adalah terpapar paham ekstremisme. Paham ekstremisme sendiri dipahami sebagai ideologi yang bersifat radikal, keras, atau berlebihan dalam memandang suatu hal. 

                    Paham atau ideologi seperti ini bisa mengubah cara pandang generasi muda. Kemudian menurunkan sikap toleransi dan tenggang rasa. Sebab merasa hanya keyakinan mereka yang paling benar dan tidak bisa didebat. 

                    10. Ketimpangan Ekonomi dan Sosial 

                      Generasi muda di Indonesia juga berhadapan dengan tantangan berbentuk ketimpangan ekonomi dan sosial. Artinya, banyak generasi muda berhadapan dengan kesenjangan sosial dan ekonomi. 

                      Misalnya, tidak memiliki akses sama besar dan sama luasnya dengan pemuda yang status ekonominya lebih baik. Hal ini bisa memicu kesenjangan pendidikan, keterampilan, kemudian meningkatkan kesulitan untuk sukses di kaki sendiri. 

                      Tak hanya itu, kesenjangan terlalu tinggi juga memicu rasa iri dan terjadi konflik. Sehingga generasi muda akan fokus pada hal tersebut dan tidak segera berpartisipasi dalam membangun Indonesia. 

                      11. Minim Literasi 

                        Tantangan generasi muda dalam membangun Indonesia juga ada dalam bentuk minimnya literasi. Artinya, ada banyak pemuda di Indonesia yang masih malas membaca, repot mencari informasi agar tidak terjebak berita hoax, dan sebagainya. 

                        Minimnya literasi juga membuat tingkat pengetahuan dan wawasan para pemuda semakin minim. Sehingga mempengaruhi kemampuan berpikir kritis sampai kemampuan berkomunikasi dengan orang sekitar. 

                        12. Kurangnya Figur Inspiratif (Teladan) 

                          Tantangan selanjutnya yang dihadapi generasi muda Indonesia adalah kurangnya figur inspiratif. Misalnya, dari banyaknya kasus anak-anak tidak memiliki sosok orang tua yang bertanggung jawab. 

                          Kemudian, berhadapan dengan pemimpin yang tidak adil dan justru menjadi pelaku korupsi. Contoh lainnya, adanya banyak tokoh penting yang justru berbuat sewenang-wenang. Misalnya pemuka agama yang menghina pedagang kecil. 

                          Kondisi-kondisi ini membuat generasi muda tidak memiliki figur inspiratif yang bisa diteladani. Dampaknya tidak memiliki pegangan nilai dan moral, lebih mudah meniru sosok populer di media sosial dibanding teladan yang baik, dan kekeliruan lainnya. Sehingga menurunkan kualitas generasi muda. 

                          13. Ketergantungan pada Teknologi 

                            Tantangan generasi muda dalam membangun Indonesia adalah mengalami ketergantungan pada teknologi. Disebut ketergantungan karena generasi muda tidak bisa lepas dari penggunaan teknologi. Entah itu smartphone, media sosial, sampai AI. 

                            Menggunakan teknologi dan paham cara kerjanya memang penting. Sebab menjadi bagian dari memenuhi kriteria dunia kerja. Serta memudahkan dalam membangun perusahaan atau berwirausaha. Namun, jika berlebihan dan menjadi ketergantungan maka memperbesar dampak negatifnya. 

                            14. Gaya Hidup Tidak Sehat 

                              Tantangan lain yang sering diabaikan dan tidak disadari generasi muda adalah gaya hidup tidak sehat. Dewasa ini, ada lebih banyak anak muda memilih gaya hidup tidak sehat karena faktor lingkungan dan pertemanan. Sampai dampak media sosial. 

                              MIsalnya lebih suka mengkonsumsi junk food, makanan dan minuman manis yang menjadi trending di media sosial, malas berolahraga, sering begadang karena asyik scroll media sosial, dan sebagainya. 

                              Temukan kisahnya dalam Buku Sejarah Indonesia Kontemporer: Sumatera Barat Masa Perang Kemerdekaan dibawah ini!

                              Cara Menghadapi dan Mengatasi Tantangan dalam Membangun Indonesia? 

                              Generasi muda Indonesia tentu sadar betul arti penting perannya dalam membangun Indonesia. Oleh sebab itu, perlu paham bagaimana menghadapi dan mengatasi tantangan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Berikut beberapa diantaranya: 

                              1. Membangun budaya membaca sejak dini, hal ini akan lebih mudah jika didukung oleh orang tua di rumah. Sebab dengan terbiasa membaca, maka ilmu pengetahuan dan wawasan luas sehingga lebih kritis dan sulit tersangkut hoax sampai ideologi ekstrimisme. 
                              2. Menguatkan ilmu agama, akan lebih baik jika didukung penguatan agama dari rumah bersama dukungan orang tua. Jika tidak, maka bisa berusaha meningkatkan pemahaman agama. Sebab agama yang kuat akan mencegah dari perilaku negatif yang merusak bangsa. 
                              3. Melek teknologi dan menggunakannya dengan bijak, sehingga mencegah efek ketergantungan dan tetap bisa memiliki berbagai keterampilan. Seperti keterampilan bersosialisasi, berkomunikasi, dan sebagainya. 
                              4. Mengasah keterampilan, baik lewat pendidikan formal maupun nonformal dan secara otodidak. Sehingga lebih melek teknologi dan mudah beradaptasi. 

                              Itulah artikel dari Deepublish Store tentang beberapa bentuk tantangan generasi muda dalam membangun Indonesia. Dimana memang banyak dan sangat beragam. Oleh sebab itu, mengenal semua tantangan ini penting. Sehingga generasi muda lebih waspada dan bisa mengatasi tantangan tersebut. Sekaligus meminimalkan dampak negatifnya. 

                              Sumber: 

                              1. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (n.d.). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi daring). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
                              2. Aditabayo. (n.d). 5 Tantangan Hidup yang Dihadapi Generasi Muda. Diakses pada 1 Agustus 2025 dari
                              3. Aljawi, F. M. (2024). Tantangan Generasi Muda: Arah Baru Ekonomi & Politik Indonesia 5 Tahun Mendatang. Diakses pada 1 Agustus 2025 dari
                              4. Hidayanti, W. (2024). Tantangan Generasi Muda di Tahun 2025. Diakses pada 1 Agustus 2025 dari
                              Luqman Hakim

                              Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap

Materi pelajaran terlengkap

mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa