
Jenis-Jenis Data Penelitian yang Wajib Dipahami – Eandy Network

Sudahkah mengetahui semua jenis data penelitian? Data dalam penelitian menjadi salah satu unsur penting dan wajib ada. Menariknya, data di dalam penelitian memiliki jenis yang sangat beragam.
Mengenal jenis-jenis tersebut sangat penting untuk membantu jalannya pengumpulan data. Bahkan mendukung penyusunan proposal penelitian. Sebab jenis data yang dibutuhkan akan menentukan metode pengumpulan yang dicantumkan di proposal penelitian.
Jenis data wajib dipahami agar bisa menentukan jenis data paling valid untuk meminimalkan resiko bias. Jadi, dalam penelitian tidak sekedar membutuhkan data. Melainkan membutuhkan data yang kredibel. Lalu, apa saja jenis-jenisnya? Berikut informasinya.
Contents
- 1 Pengertian Data Penelitian
- 2 Jenis Data Penelitian
- 3 Arti Penting Mengenal Jenis-Jenis Data Penelitian
- 4 website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
Pengertian Data Penelitian
Sebelum mengenal seluruh jenis data penelitian, maka dibahas dulu mengenai apa itu data penelitian. Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), data dalam kegiatan penelitian adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).
Secara sederhana, data penelitian adalah kumpulan informasi yang didapatkan dalam proses pengumpulan data penelitian. Data atau informasi dalam penelitian didapatkan dalam berbagai cara atau metode.
Misalnya melalui analisis laporan yang diterbitkan suatu lembaga, wawancara dengan narasumber, membagikan kuesioner untuk diisi responden, dan juga melalui observasi di lapangan maupun di laboratorium.
Dalam di dalam kegiatan penelitian akan membantu menarik kesimpulan dan hasil penelitian. Sehingga hasil penelitian ini bisa menjawab pertanyaan yang diteliti. Maupun menjadi solusi yang kredibel dari masalah yang diteliti.
Jenis Data Penelitian
Data penelitian tidak bisa asal didapatkan, dikumpulkan, dan dianalisis. Para peneliti memiliki kebutuhan dan kewajiban untuk memastikan data tersebut valid. Sehingga mencegah bias dalam penarikan kesimpulan dan hasil penelitian.
Salah satu upaya memastikan validitas data penelitian adalah menggunakan data yang tepat dan sumber yang kredibel. Maka penting untuk mengenal berbagai jenis data penelitian agar bisa menentukan mana yang tepat untuk dipilih. Berikut detailnya:

Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sifat
Jika dilihat dari segi sifat, maka data dalam penelitian terbagi menjadi dua jenis. Yakni data kuantitatif dan data kualitatif. Berikut penjelasannya:
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka sehingga bisa diukur secara matematis. Misalnya data berupa angka yang kemudian bisa dijumlahkah, dikali, dibagi, dan dihitung dengan perhitungan matematika lainnya.
Ciri khas dari data kuantitatif adalah berbentuk angka, sifatnya objektif (tidak berdasarkan penilaian pribadi narasumber atau peneliti), dan dapat dihitung maupun dianalisis secara statistik.
Contoh dari data kuantitatif ini seperti data tinggi badan, data berat badan, data jumlah buku yang dipinjam, data jumlah sekolah di kota X, jumlah pasien hipertensi di RS A, dan lain sebagainya.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk deskripsi atau narasi, bukan angka, Sehingga data jenis ini adalah kebalikan dari data kuantitatif yang dijelaskan sebelumnya.
Data kualitatif umumnya didapatkan dari hasil wawancara dan hasil kuesioner dengan model pertanyaan terbuka. Sehingga responden kuesioner tersebut mendapat kebebasan menjawab pertanyaan dari peneliti karena berbentuk uraian bukan jawaban berbentuk pilihan seperti pilihan ganda.
Data kualitatif bisa dalam bentuk deskripsi fenomena atau peristiwa, berupa simbol, berupa gambar, berupa kata-kata atau kalimat, dan sejenisnya. Sifat data ini subjektif, karena didasarkan pada penilaian pribadi dari narasumber, responden, dan peneliti.
Jenis Data Penelitian Berdasarkan Skala Pengukuran
Jenis data penelitian jika dilihat atau didasarkan dari skala pengukuran. Maka akan terbagi menjadi 4 jenis data. Berikut penjelasan rincinya:
1. Data Nominal
Data nominal secara umum adalah data yang hanya menunjukkan kategori atau label, tanpa urutan dan tanpa nilai matematis. Fungsi dari data jenis ini adalah untuk membantu pengelompokan data atau membagi data berdasarkan kategori.
Semua jenis data yang jumlahnya banyak dan memungkinkan untuk dikelompokan berdasarkan kategori tertentu. Maka akan masuk dalam kategori data nominal.

Contohnya, data jenis kelamin yang hanya ada label “perempuan” dan laki-laki”. Contoh lain, data tempat tinggal yang hanya menyebutkan nama kota atau daerah tanpa ada tambahan informasi lain. Sehingga data berupa daftar nama bisa dikelompokan berdasarkan tempat tinggal yang sama.
2. Data Ordinal
Data ordinal adalah jenis data penelitian yang menunjukkan kategori dengan urutan atau peringkat, tetapi jarak antar-tingkatnya tidak pasti sama. Jadi, jika mendapati suatu data menunjukan urutan dan peringkat.
Kemudian kelompok atau sekumpulan data tersebut tidak menjelaskan adanya jarak pasti. Misalnya tidak ada ketentuan data sekian sampai sekian masuk urutan atau peringkat A, B, C, dan seterusnya. Maka masuk kategori data ordinal. Berikut beberapa contohnya:
- Peringkat lomba (juara 1, juara 2, juara 3)
- Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, S1)
- Skala kepuasan (sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas)
3. Data Interval
Data interval adalah data numerik (berupa atau berbentuk angka) yang memiliki jarak antar nilai yang sama, tetapi tidak punya nol mutlak (nol di sini hanya simbol, bukan ketiadaan).
Data jenis ini berfungsi untuk membantu menghitung selisih. Maupun mengelompokan data berdasarkan jarak atau selisih yang sama. Sehingga memudahkan proses analisisnya. Contohnya:
- Data suhu dalam Celcius, dimana umumnya ada interval suhu 0 derajat Celcius yang dipahami suhunya nol atau suhu pertengahan antara suhu dingin dan panas.
- Data tahun kalender, dimana umumnya dimulai dari tahun 0 yang artinya tidak ada tahun (ikut dihitung da dicantumkan dalam data interval untuk memudahkan pengelompokan data).
4. Data Rasio
Data rasio adalah data numerik yang memiliki jarak sama antar nilai dan nol mutlak (nol benar-benar berarti “tidak ada”). Sehingga berbeda dengan data interval yang menganggap angka 0 sebagai bagian dari data.
Pada data rasio, angka 0 dianggap tidak ada. Akan tetapi tetap dicantumkan untuk proses pengumpulan data. Berikut beberapa contoh data penelitian yang termasuk data rasio:
- Data berat badan dalam kilogram, dimana 0 kg dianggap tidak memiliki berat badan.
- Data pendapatan dalam Rupiah, dimana Rp0 sama artinya tidak berpenghasilan atau tidak memiliki pendapatan.
3. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sumbernya
Jika dilihat dari sumber data, maka jenis data penelitian terbagi menjadi dua. Yakni data primer dan data sekunder. Berikut penjelasannya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari sumbernya. Sehingga data tidak didapatkan lewat perantara dan masih apa adanya, belum mengalami perubahan atau pengolahan.
Data jenis ini seperti data penelitian hasil wawancara peneliti kepada narasumber secara langsung. Contoh lainnya, data dari hasil kuesioner atau angket yang diisi oleh responden. Contoh lainya lagi, adalah data dari hasil observasi peneliti di lapangan atau di laboratorium.
Data primer menjadi jenis data dalam penelitian yang paling dianjurkan digunakan dan diprooritaskan. Sebab memberikan data yang masih valid karena didapat langsung dari sumber tanpa resiko telah mengalami perubahan.
Hanya saja, kelemahan dari data primer adalah membutuhkan sumber daya tinggi. Pengumpulan data dari sumber langsung memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar dibandingkan data dari selain sumber aslinya.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain yang kemudian digunakan peneliti untuk kegiatan penelitian yang dilakukan.
Data sekunder bisa dipahami sebagai kebalikan dari data primer. Data ini didapatkan dari sumber kedua, ketiga, dan seterusnya. Ketika data penelitian tidak didapatkan langsung dari sumbernya, maka masuk kategori data sekunder.
Misalnya data yang didapatkan dari publikasi ilmiah (artikel di jurnal, prosiding, dan buku ilmiah), data laporan dari suatu lembaga atau dari pemerintah, arsip dari subjek penelitian misalnya arsip dari sekolah yang diteliti, dan lain sebagainya.
Data sekunder lebih mudah untuk didapatkan, sekaligus efisien dari segi waktu maupun biaya. Misalnya mencari data pada jurnal ilmiah, peneliti bisa mencarinya gratis di Google Scholar. Opsi lain, mengakses Scopus menggunakan akun yang disediakan perguruan tinggi.
Hanya saja, data sekunder juga memiliki beberapa kekurangan. Seperti tidak bisa mendapatkan data yang baru, bisa jadi data kurang relevan dengan kebutuhan penelitian, dan ada resiko data tersebut tidak kredibel. Misalnya ada kesalahan dalam penyusunan laporan di suatu lembaga.
Baca Juga: Teknik Pengumpulan Data: Pengertian, Prinpsi, Jenis dan FAQ
4. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Waktu Pengumpulan
Jenis data penelitian selanjutnya adalah didasarkan pada waktu pengumpulan. Dimana data penelitian akan terbagi menjadi dua jenis, yakni data berkala dan data kerang lintang. Berikut penjelasannya:
1. Data Berkala
Data berkala adalah jenis data dalam penelitian yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan. Data jenis ini disebut juga dengan istilah data time series.
Sehingga data jenis ini didapatkan peneliti melalui proses panjang. Seperti ada tahap pengumpulan pertama, tahap kedua, dan seterusnya. Sampai dirasa semua data didapatkan secara keseluruhan sesuai kebutuhan penelitian.
Ciri khas data berkala adalah memiliki urutan waktu dan antara urutan pertama, kedua, dan seterusnya saling berkaitan. Berikut beberapa contoh data yang termasuk ke dalam jenis data berkala:
- Data harga beras per bulan selama 5 tahun.
- Jumlah penjualan toko setiap hari selama 1 bulan.
- Laju inflasi Indonesia per tahun.
- Data suhu rata-rata harian di suatu kota selama 30 hari.
2. Data Kerang Lintang
Data kerang lintang adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu. Data ini disebut juga dengan istilah data cross section.
Secara sederhana, data kerang lintang didapatkan peneliti melalui pengamatan di suatu periode waktu. Sehingga tidak ada data yang didapatkan dalam kurun waktu tertentu sebagaimana pada data berkala yang dijelaskan sebelumnya.
Data ini didapatkan melalui satu kali proses pengambilan data. Misalnya peneliti melakukan observasi lapangan di bulan Januari sampai Februari 2025. Maka data di dua bulan tersebut termasuk data kerang lintang. Berikut beberapa contohnya:
- Hasil ujian matematika siswa kelas 9 pada semester ini.
- Jumlah pegawai di tiap divisi perusahaan pada bulan Agustus 2025.
Itulah beberapa jenis data penelitian jika dilihat dari berbagai aspek. Mengenal data-data penelitian yang beragam sangat penting. Dimana bisa membantu peneliti menentukan metode pengumpulan data dan analisis data yang paling tepat.
Arti Penting Mengenal Jenis-Jenis Data Penelitian
Sesuai penjelasan sebelumnya, mengenal berbagai jenis data penelitian sangat penting. Ada banyak manfaat didapatkan peneliti ketika mengenal semua jenis data tersebut. Berikut detail penjelasannya:
1. Membantu Menentukan Metode Pengumpulan Data
Arti penting yang pertama dari pemahaman tentang semua jenis data di dalam penelitian adalah membantu menentukan metode pengumpulan data. Tanpa memahami jenis data, maka akan kesulitan menentukan metode pengumpulan yang tepat.
Pasalnya, jenis data yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda juga. Sehingga data tertentu hanya bisa didapatkan atau dikumpulkan dengan metode tertentu juga. Tujuannya agar data mudah didapatkan dan relevan dengan kebutuhan penelitian.
Misalnya, peneliti membutuhkan data primer maka perlu didapatkan dengan melakukan wawancara ke narasumber kredibel. Bukan dengan mencari laporan yang diterbitkan suatu lembaga pemerintahan.
2. Membantu Menentukan Teknik Analisis Data
Mengenal jenis data penelitian penting karena bisa membantu menentukan teknik analisis. Data yang sudah dikumpulkan dengan susah payah selama proses penelitian. Kemudian akan dilakukan analisis yang melewati beberapa tahapan.
Analisis data dalam penelitian diketahui memiliki beberapa pilihan teknik. Data jenis tertentu akan lebih tepat dianalisis dengan teknik tertentu juga. Sehingga tidak bisa asal memakai teknik analisis, karena bisa mempengaruhi hasil analisisnya.
Memahami jenis-jenis data dalam penelitian akan memudahkan peneliti menentukan teknik analisis data yang tepat. Sehingga penarikan kesimpulan minim resiko keliru. Contohnya, mendapatkan data ordinal dianalisis dengan teknik statistik non-parametrik. Sedangkan data interval dianalisis dengan statistik parametrik.
3. Mencegah Bias dalam Penelitian
Bias dalam kegiatan penelitian adalah hal yang perlu dihindari. Diawali dengan menyusun rangkaian kegiatan sesuai prosedur dan ketentuan umum. Dimana tahapannya sesuai dengan ketentuan umum pelaksanaan penelitian.
Termasuk juga dalam proses pengumpulan data, analisis, dan penarikan kesimpulan. Tanpa mengenal jenis data penelitian, maka teknik pengumpulan sampai penarikan kesimpulan bisa keliru. Hasilnya tentu menjadi bias.
Dibanding harus mengulang penelitian dari awal yang artinya perlu menyediakan sumber daya kembali. Maka perlu dilakukan hati-hati dan teliti sejak awal. Salah satunya tepat dalam mengenal data dan bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Metode Penelitian Kualitatif Best Seller
4. Memberikan Efisiensi Waktu, Tenaga, dan Biaya
Memahami berbagai jenis data dalam penelitian juga penting untuk melakukan efisiensi. Baik dari segi sumber daya waktu, tenaga, dan juga biaya. Alasannya, karena dengan memahami data yang dibutuhkan. Maka teknik pengumpulan dan analisis tepat, resiko mengulang diperkecil.
Jadi, peneliti tidak perlu menyediakan anggaran penelitian lebih untuk resiko ada kesalahan. Kemudian memperbesar peluang ada sumber daya yang masih tersisa, tidak habis total sampai penelitian berhasil diselesaikan.
Efisiensi ini tentu penting, karena kebutuhan sumber daya dalam melaksanakan penelitian sangat tinggi. Biasanya kebutuhan dana dan sumber daya lain mengandalkan dukungan berbagai pihak. Maka semakin efisien semakin baik.
5. Memudahkan Peneliti Menyimpulkan Data
Salah satu tahap di dalam kegiatan penelitian pasca pengumpulan data adalah analisis dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Memahami semua jenis data penelitian membantu memudahkan proses tersebut. Terutama dalam menyimpulkan data.
Jenis data yang dipahami dengan baik akan dianalisis dengan teknik yang tepat. Hasil analisis tentunya lebih akurat dan meminimalkan resiko bias. Begitu juga sebaliknya, jika keliru menentukan dan memahami jenis data. Analisisnya bisa keliru dan berujung pada kesimpulan yang keliru juga.
Sumber:
- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (n.d.). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi daring). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
- Universitas Medan Area. (n.d). Mengenal Jenis Data Penelitian yang Harus Diketahui Mahasiswa Semester Akhir. Diakses pada 8 Agustus 2025 dari
- Salma. (2023). Pengertian Data Penelitian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkapnya. Diakses pada 8 Agustus 2025 dari
- Kumparan. (2023). Memahami Pengertian Data, Jenis, dan Fungsinya dalam Penelitian. Diakses pada 8 Agustus 2025 dari
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa