5 Contoh Penelitian Observasi di Berbagai Bidang – Eandy Network

Penelitian observasi adalah salah satu metode penelitian yang sering dipakai dalam berbagai bidang ilmu karena dapat memberikan gambaran nyata tentang sebuah fenomena. Melalui pengamatan langsung terhadap objek atau subjek penelitian, peneliti bisa mendapatkan data yang faktual tanpa harus melakukan intervensi tertentu.

Metode tersebut dianggap penting karena dapat mengungkap perilaku, interaksi, atau kejadian sebagaimana adanya di lapangan. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap tentang pengertian, ciri-ciri, tujuan, contoh, dan jenis penelitian observasi.

Pengertian Penelitian Observasi

Apakah yang dimaksud dengan penelitian observasi? Penelitian observasi adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati objek yang diteliti secara langsung tanpa melakukan intervensi terhadap variabel yang diteliti.

Dalam hal ini, peneliti hanya menjadi pengamat yang mencatat fenomena, perilaku, atau kondisi sebagaimana adanya di lapangan.

Penelitian observasi juga dapat diartikan sebagai jenis penelitian di mana peneliti mengamati dan mencatat tindakan, perilaku, atau kejadian tanpa adanya intervensi variabel. Tujuannya adalah untuk memahami fenomena di lingkungan aslinya secara alami.

Penelitian ini efektif untuk memahami bagaimana orang atau fenomena berperilaku dalam situasi nyata, yang mungkin tidak terungkap dalam kondisi laboratorium. Penelitian ini tidak membutuhkan pengaturan yang rumit atau alat khusus, membuatnya mudah diadaptasi dalam berbagai konteks.

Ciri-Ciri Penelitian Observasi

Berikut ini adalah ciri-ciri penelitian observasi yang perlu kamu ketahui.

1. Sistematik

Observasi bersifat sistemik. Artinya, pengumpulan data melalui metode observasi dapat dilakukan sesuai dengan aturan. Sehingga, data yang didapatkan lebih terarah, konsisten, dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

2. Objektif

Pengumpulan data dengan metode observasi juga harus dilakukan secara objektif. Objektif berarti melihat sesuatu apa adanya sesuai dengan keadaan nyata, tanpa dipengaruhi oleh opini atau pandangan pribadi. Dengan demikian, data yang didapatkan lebih murni dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Hal tersebut menuntut peneliti untuk menempatkan diri sebagai pengamat yang netral, tidak menambahkan interpretasi yang berlebihan, serta hanya mencatat fakta sebagaimana adanya. Sehingga, hasil observasi menjadi lebih valid dan bisa dipakai sebagai dasar analisis yang akurat.

3. Faktual

Data yang dikumpulkan melalui metode observasi juga bersifat faktual. Artinya, sesuai dengan fakta yang ada di lapangan tanpa dugaan yang tidak berdasar, rekaan, asumsi, atau imajinasi peneliti. Peneliti hanya akan mencatat fakta yang tampak secara langsung sehingga informasi yang didapatkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Jenis Penelitian Observasi

Berikut ini adalah beberapa jenis penelitian observasi.

1. Observasi Eksperimental

Observasi ini dilakukan dengan melakukan tindakan untuk mengontrol situasi yang kemudian melakukan pengamatan terhadap gejala atau fenomena yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan sebab-akibatnya.

Contohnya, seorang guru ingin mengetahui pengaruh musik klasik terhadap konsentrasi belajar murid. Kemudian, dia memberi perlakuan dengan memutar musik klasik ketika belajar pada sebuah kelompok murid, lalu mengamati perubahan perilaku atau konsentrasi mereka dibandingkan kelompok lain.

2. Observasi Partisipasi

Observasi ini melibatkan partisipasi langsung dan aktif dari peneliti dalam aktivitas yang diamati. Pengamatnya harus terjun langsung untuk melakukan observasi dan mengamati langsung sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang hal-hal yang sedang diamati.

Misalnya, peneliti ingin mempelajari bagaimana interaksi terjadi di dalam kelas musik. Peneliti ikut serta sebagai asisten guru, membantu murid menyiapkan alat musik dan ikut dalam aktivitas belajar. Dengan begitu, peneliti tidak hanya mengamati, namun juga mengalami langsung proses pembelajaran untuk memahami perilaku murid, kesulitan yang timbul, dan interaksi antarmurid.

3. Observasi Sistematis

Observasi sistematis merujuk pada sebuah metode pengamatan yang mengikuti kerangka kerja dan setiap langkah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk melaksanakan observasi ini, pengamat harus terlebih dahulu mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi fokus pengamatan.

Contohnya, seorang peneliti ingin mengetahui tingkat partisipasi murid ketika belajar secara online. Peneliti membuat pedoman pengamatan yang jelas, contohnya mencatat jumlah murid yang aktif bertanya, memberi komentar, dan menjawab kuis setiap 10 menit selama satu sesi. Dengan metode ini, pengamatan dilakukan secara terstruktur dan konsisten.

Tujuan Penelitian Observasi

Berikut ini adalah tujuan dari penelitian observasi.

1. Memperoleh Kesimpulan

Tujuan dilakukannya penelitian observasi adalah untuk memperoleh kesimpulan dari objek yang sudah diamati. Objek yang sudah diamati dalam waktu tertentu akan memberikan kesimpulan pengamatan. Sehingga, penyajian kesimpulan akan menjadi lebih faktual.

2. Memperoleh Data atau Informasi

Penelitian observasi bertujuan untuk mendapatkan informasi yang valid dan akurat dengan mengamati objek, kejadian, atau tindakan yang menjadi fokus studi secara langsung. Umumnya, data atau informasi dapat dibagikan kepada pihak lain dalam bentuk karya ilmiah atau nonilmiah.

Dengan cara ini, peneliti bisa mengumpulkan fakta yang nyata dan relevan. Data yang didapatkan kemudian menjadi dasar untuk melakukan analisis, membuat kesimpulan, dan mengembangkan teori.

3. Memberikan Gambaran Mengenai Objek Penelitian

Para pengamat melatih panca inderanya untuk melakukan aktivitas observasi atau mengamati berbagai objek dengan teliti. Dengan mengasah kemampuan dengan cara tersebut, panca inderanya akan lebih terlatih dan berbeda dengan pengetahuan orang awam.

Baca Juga:

Contoh Penelitian Observasi

Berikut ini adalah sejumlah contoh penelitian observasi yang diterapkan di berbagai disiplin ilmu.

1. Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, observasi dipakai untuk mengamati perilaku pasien, staf medis, atau lingkungan klinis agar dapat meningkatkan pelayanan dan kepatuhan prosedur medis. Peneliti mengamati tingkat kepatuhan pasien dalam mencuci tangan sebelum makan di rumah sakit.

Observasi dilakukan secara langsung untuk mengetahui kebiasaan pasien terkait kebersihan diri. Contoh lainnya adalah melihat pola makan atau kegiatan fisik pasien untuk penelitian nutrisi atau rehabilitasi atau mengamati interaksi antara dokter dan pasien untuk menilai komunikasi dan kepatuhan terhadap prosedur kesehatan.

Dengan melakukan observasi, peneliti bisa mendapatkan data riil mengenai perilaku kesehatan dan membantu perbaikan prosedur. Namun, subjek mungkin berubah perilakunya apabila mengetahui dirinya sedang diamati.

2. Bidang Pendidikan

Seorang peneliti mengamati perilaku murid di kelas ketika guru menerapkan metode belajar diskusi kelompok. Peneliti mencatat bagaimana interaksi antarmurid, partisipasi, dan konsentrasi belajar tanpa ikut campur dalam aktivitas belajar mengajar. 

3. Bidang Bisnis

Peneliti mengamati perilaku konsumen di pusat perbelanjaan, contohnya bagaimana mereka memilih produk, berapa lama waktu yang digunakan di toko, dan faktor apa saja yang memengaruhi keputusan pembelian.

4. Bidang Sosial

Observasi dalam ilmu sosial bertujuan untuk mempelajari bagaimana manusia berinteraksi, budaya terbentuk, dan fenomena sosial yang terjadi di lingkungan nyata. Peneliti melakukan pengamatan di pasar tradisional untuk melihat pola interaksi antara penjual dan pembeli, seperti cara tawar-menawar, sikap ramah, atau strategi dagang yang diterapkan.

Contoh lainnya adalah mengamati interaksi masyarakat di taman atau halte untuk mempelajari norma sosial dan mengamati pola komunikasi dalam kelompok komunitas atau organisasi. Dengan melakukan observasi, peneliti bisa mendapatkan gambaran nyata mengenai perilaku sosial, membantu analisis budaya dan interaksi.

5. Bidang Psikologi

Dalam psikologi, penelitian observasi sering digunakan untuk mempelajari perilaku manusia tau hewan dalam situasi alami. Tujuannya adalah untuk memahami pola perilaku, emosi, dan interaksi sosial tanpa mengganggu proses alami.

Contohnya, seorang psikolog mengamati perilaku anak-anak ketika bermain di taman untuk mengetahui bentuk kerja sama, kompetisi, dan konflik yang timbul di antara mereka. Contoh lainnya adalah mengamati reaksi peserta ketika menghadapi tugas yang menantang untuk mengetahui tingkat stres atau kecemasan mereka.

Keunggulan dari observasi ini adalah diperoleh data perilaku langsung, konteks alami, dan tidak terpengaruh pertanyaan subjektif. Namun, sulit untuk mengontrol seluruh variabel dan interpretasi dapat menjadi bias apabila peneliti tidak hati-hati.

Secara keseluruhan, penelitian observasi adalah metode yang penting untuk mengumpulkan data dari objek atau subjek penelitian. Itulah artikel dari Deepublish Store, semoga bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan!

Sumber:

Kumparan. diakses pada 23 Agustus 2025

Penerbit Deepublish. diakses pada 23 Agustus 2025