10 Pahlawan Nasional dari Jawa Timur dan Kontribusinya – Eandy Network

program afiliasi

Jawa Timur kaya akan sejarah dan budaya. Mereka dikenal dengan keberaniannya. Banyak tokoh pahlawan nasional yang membangun sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Tokoh-tokoh asal Jawa Timur berperan dalam bidang pendidikan, jurnalistik, hukum, dan kesehatan di Indonesia. Artikel ini akan membahas daftar nama pahlawan nasional dari Jawa Timur.

10 Pahlawan dari Jawa Timur

Berikut ini adalah sepuluh tokoh yang diakui sebagai Pahlawan Nasional dari Jawa Timur.

1. Suroso R.P.

Pada tanggal 3 November 1893, Suroso R.P. lahir di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Dia aktif menyuarakan hak-hak yang dimiliki oleh para buruh. Dia pernah menduduki jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah sekaligus menteri Indonesia.

Dia pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi keempat, Menteri Pekerjaan Umum kedua belas, dan Menteri Sosial kesepuluh. Soeroso juga dikenal sebagai pendiri Koperasi Pegawai Negeri RI. Pada tanggal 16 Mei 1981, dia wafat ketika berumur 87 tahun.

2. Prof. Mr. Soenario Sastrowardoyo

Soenario Sastrowardoyo lahir di Madiun, Jawa Timur, pada tahun 1902. Dia berkontribusi dalam bidang hukum. Dia merupakan tokoh hukum, pengajar, dan pengacara. Da juga pernah memegang jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia. Dia juga merupakan duta besar dan pengajar hukum internasional.

Dia menempuh pendidikan hukum di Belanda. Dia meraih gelar Meester in de Rechten (Mr.) dari Universitas Leiden, tempatnya mengenyam pendidikan di Belanda. Dia adalah guru besar hukum yang aktif di dunia akademik. Dia wafat pada tanggal 18 Mei 1997 di Jakarta di usianya yang ke-94 tahun. Dia dimakamkan di TMP Kalibata.

3. Dr. Soetomo atau Soebroto

Soetomo lahir di Jawa Timur, tepatnya di Desa Ngepeh, Nganjuk pada tanggal 30 Juli 1988. Nama aslinya adalah Soebroto. Ketika memasuki jenjang pendidikan menengah, dia mengubah namanya menjadi Soetomo. Dia berperan dalam memajukan pendidikan. 

Pada 20 Mei 1908, Budi Utomo dibentuk oleh Dr. Soetomo dan teman-temannya. Tujuan Budi Utomo, yaitu meningkatkan mutu pendidikan dan melestarikan kebudayaan. Dia mendirikan organisasi ini mengikuti saran dari dr. Wahidin Soedirohoesodo.

Ebook Bisnis

Dia juga bekerja sebagai seorang dokter. Lulus dari STOVIA di Batavia, dia dikirim untuk bertugas ke berbagai pelosok negeri. Dia ditugaskan ke Malang, Semarang, Tuban, dan Sumatera Utara. Di Malang, dia bertugas untuk menangani wabah pes.

Selain aktif sebagai dokter, dia juga aktif sebagai wartawan. Dia meninggal dunia pada tanggal 30 Mei 1938. Namanya digunakan sebagai rumah sakit milik Provinsi Jawa Timur.

4. Ir. Soekarno atau Bung Karno

Soekarno juga dikenal dengan sebutan Bung Karno. Nama kecilnya adalah Kusno Sosrodihardjo. Dia adalah presiden pertama di Indonesia yang menjabat dari tahun 1945 sampai 1967. Pada tanggal 6 Juni 1901, Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur.

Dia adalah putra dari Ida Ayu Nyoman Rai dan Raden Soekemi Sosrodihardjo. Sukarno diasuh oleh ayah dan keluarganya ketika masih kecil. Tapi, sewaktu menginjak usia remaja, dia dikirim oleh ayahnya ke Surabaya untuk melanjutkan pendidikan. Selama di Surabaya, dia tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto.

Sejak kecil, dia adalah anak yang berprestasi. Dia belajar berbagai bahasa. Dia juga berhasil meraih gelar insinyur setelah menyelesaikan pendidikannya di Technische Hooge School (THS) atau ITB pada tahun 1926.

Di institusi pendidikan tersebut, dia mengambil jurusan teknik sipil. Pada tanggal 21 Juni 1970, dia meninggal dunia dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

5. Sutomo atau Bung Tomo

Sutomo juga dikenal dengan sebutan Bung Tomo. Pada tahun 1920, ia lahir di Kampung Blauran, Surabaya. Dia merupakan putra dari Subastita dan Kartawan Tjiptowidjojo. Sejak muda, dia aktif mengikuti berbagai kegiatan. Dia aktif di dunia jurnalis. Dia juga menjadi jurnalis media elektronik.

Pada tahun 1937, dia menjadi wartawan lepas Harian Soeara Oemoem di Surabaya. Kemudian, pada tahun  1945, dia menjadi pemimpin redaksi Kantor Berita Antara di Surabaya. Dia juga pernah menjadi jurnalis di majalah Poestaka Timoer.

Baca Juga:

6. HOS Tjokroaminoto

HOS Tjokroaminoto lahir di Ponorogo, Jawa Timur, pada tahun 1882. Dia adalah putra dari R.M. Tjokroamiseno. Kakeknya adalah R.M. Adipati Tjokronegoro. Kakeknya pernah menjabat sebagai Bupati Ponorogo.

Ebook Bisnis

Sejak kecil, dia menempuh pendidikan di sekolah Belanda. Setelah dinyatakan lulus dari Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA), dia bekerja sebagai juru tulis patih di Ngawi.

Kemudian, dia diangkat menjadi pembantu utama patih. Lalu, dia pindah ke Surabaya pada tahun 1905. Rumahnya yang di Surabaya pernah digunakan sebagai tempat kos oleh Sukarno, Tan Malaka, Muso, dan Alimin. Ia meninggal dunia di Yogyakarta pada tahun 1934.

7. Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo

Tokoh ini lahir pada tanggal 9 Juli 1898 di Magetan. Dari tahun 1945 sampai 1948, dia menjabat sebagai gubernur pertama Jawa Timur. Ia sempat menjabat sebagai Residen Bojonegoro dan Bupati Magetan. Dia pernah mengenyam pendidikan di STOVIA. Dia adalah pribadi yang berani dan tegas.

8. Moestopo

Pada tanggal 13 Juli 1913, Moestopo lahir di Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur. Dia meninggal pada tanggal 29 September 1986 di Surabaya. Dia adalah dokter gigi dan tokoh pendidikan. Namanya digunakan sebagai nama jalan dan nama universitas, yaitu Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) di Jakarta. Perguruan tinggi tersebut dikenal sebagai salah satu universitas swasta terkemuka di Indonesia.

Dia menyelesaikan pendidikannya di School tot Opleiding van Indische Tandartsen (STOVIT) yang berada di Surabaya. Dia adalah salah satu dokter gigi bumiputra pertama di Indonesia. Kemudian, dia melanjutkan studinya dan berhasil memperoleh gelar Profesor. Dia juga berkontribusi dalam mengembangkan pendidikan, terutama di bidang kedokteran gigi dan etika profesi.

9. Roeslan Abdulgani

Pada tanggal 24 November 1914, Roeslan Abdulgani lahir di Surabaya. Biasanya, dia disapa dengan sebutan Cak Roes. Dia adalah seorang diplomat. Dia juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, Menteri Penerangan, dan Menteri Komunikasi dan Informasi.

Dia pernah mengenyam pendidikan di HIS, MULO, HBS Surabaya. Setelah itu, dia menempuh studinya di Hunter College dan Barnard College di Amerika Serikat.

Roeslan produktif menulis buku sejarah. Contohnya, pada tahun 1980, dia menulis buku “The Bandung Connection”. Dia juga pernah menulis biografi Soekarno. Selain itu, dia juga sering menghadiri forum nasional dan  internasional sebagai narasumber. Pada tahun 2005, dia meninggal di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

10. Ernest Douwes Dekker (Danudirja Setiabudhi)

Di Pasuruan, Jawa Timur, Douwes Dekker lahir pada tahun 1879. Dia merupakan keturunan Belanda dan Jerman. Dia merupakan seorang wartawan. Di bidang pendidikan, dia memberikan kontribusi dengan mendirikan Nationaal Indische School (NIS) di Bandung. Tujuannya untuk memberikan pendidikan nasional yang mandiri.

Itulah artikel dari Deepublish Store sepuluh nama pahlawan nasional dari Jawa Timur. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan tentang tokoh-tokoh sejarah dari Jawa Timur. Jika ada tanggapan atau pertanyaan, silakan disampaikan melalui kolom komentar.

Sumber:

Detik. diakses pada 1 Agustus 2025

Gramedia. diakses pada 1 Agustus 2025

Berita Jatim. diakses pada 1 Agustus 2025

Detik. diakses pada 1 Agustus 2025

Kompas. diakses pada 1 Agustus 2025

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap

Materi pelajaran terlengkap

mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa