
10 Pahlawan Nasional dari Jawa Barat dan Profil – Eandy Network

Jawa Barat adalah wilayah yang kaya akan keindahan alam dan budaya Sunda. Banyak pahlawan nasional dari Jawa Barat. Mereka memberikan kontribusi di bidang pendidikan, hukum, dan sebagainya. Mereka berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Lantas, siapa sajakah yang termasuk pahlawan nasional dari Jawa Barat?Dalam artikel ini, akan dibahas sepuluh pahlawan nasional asal Jawa Barat beserta profilnya.
10 Pahlawan dari Jawa Barat
Berikut ini adalah sepuluh pahlawan nasional dari Jawa Barat beserta profil:
1. Djoeanda Kartawidjaja
Djoeanda Kartawidjaja lahir di Tasikmalaya. Dia menempuh pendidikan di Holland Indlandsch School (HIS). Ayahnya juga mengajar di sekolah tersebut. Dia juga pernah menempuh pendidikan di ITB dan dinyatakan lulus pada tahun 1933.
Selama dua kali masa jabatan, dia ditunjuk untuk menjabat sebagai Menteri Perhubungan. Masa jabatannya berlangsung dari tanggal 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Dia juga pernah menggantikan Ali Sastroamidjojo sebagai Perdana Menteri Indonesia kesepuluh. Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja i.
Dia dikenal dengan Deklarasi Djoeanda. Deklarasi tersebut menjelaskan tentang wilayah kedaulatan maritim Indonesia. Disebutkan dalam deklarasi bahwa struktur kepulauan Indonesia membuatnya mempunyai karakter serta pola geografis yang unik. Lewat deklarasi tersebut, laut di antara pulau-pulau diakui sebagai bagian dari Indonesia.
Pada tanggal 7 November 1963, Djoeanda Kartawidjaja meninggal dunia karena mengalami serangan jantung. Dia dimakamkan di TMP Kalibata.
2. Dewi Sartika
Pahlawan wanita dari Jawa Barat adalah Dewi Sartika. Pada tahun 1884, dia lahir di Cicalengka. Dia wafat di Tasikmalaya pada tahun 1947. Dia merupakan anak perempuan R.A. Rajapermas dan R. Rangga Somanegara. Sejumlah kota menggunakan namanya sebagai nama jalan.
Dia sempat bersekolah di Europeesche Lagere School. Sekolah ini dibuat untuk anak-anak bangsawan. Tetapi, dia hanya menempuh pendidikan sampai kelas 3 setelah ayahnya diasingkan ke Ternate. Kemudian, dia ikut dengan pamannya.

Sejak kecil, dia sudah tertarik dengan dunia pendidikan. Dia ingin menjadi seorang guru. Karena itu, pada tahun 1904, dia membuka sekolah perempuan di Bandung. Dia orang pertama yang memelopori pendidikan perempuan dengan membuka sekolah khusus wanita di masa Hindia Belanda. Dalam waktu 10 tahun, di Jawa Barat, ada 9 Sakola Isteri.
Sekolah itu diberi nama Sakola Istri. Sekolah tersebut memiliki murid dengan jumlah 20 orang dan tenaga pendidik dengan jumlah 3 orang. Sekolah ini mengajarkan caranya mencuci, menyulam, menjahit, menyetrika, dan membatik.
Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di Ruangan Kepatihan Bandung. Namun, karena jumlah murid terus bertambah, ruangan tersebut tidak bisa lagi digunakan. Kemudian, sekolah ini mendapatkan dukungan berupa bangunan baru dan akomodasi sekolah dari Belanda pada tahun 1929. Lalu, nama sekolah ini berubah menjadi Sekolah Raden Dewi.
3. Raden Otto Iskandardinata
Ada jalan Otista di sekitar kota Bandung. Otista diambil dari nama lengkap Otto Iskandardinata, seorang pahlawan nasional. Nama pahlawan ini digunakan sebagai nama jalan. Ia disebut Si Jalak Harupat karena bersikap jujur serta berani. Julukan ini digunakan sebagai nama stadion di Kabupaten Bandung.
Beliau lahir di Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat, pada 31 Maret 1897 dan meninggal dunia di Mauk, Tangerang, Banten, pada 20 Desember 1945. Dia memiliki ayah yang menjabat sebagai kepala desa dan merupakan keturunan bangsawan.
Dia bersekolah di Sekolah Guru Atas. Lalu, di Hollandsch Inlandsche School Banjarnegara, dia bekerja sebagai pengajar. Setelah itu, dia dimutasi ke Bandung pada tahun 1920. Lima tahun setelah itu, dia dimutasi lagi untuk mengajar di Pekalongan. Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Buku Sejarah Kemerdekaan Indonesia Terbaru
4. Suwarsih Djojopuspito
Tokoh ini lahir di Bogor pada tahun 1912. Dia menggunakan tiga bahasa ketika menulis novel-novelnya. Selain bahasa Sunda, dia juga menggunakan bahasa Belanda dan Indonesia. Ayahnya adalah seorang yang buta huruf. Tetapi, ayahnya bisa menjadi seorang dalang wayang kulit menggunakan tiga bahasa, yaitu Indonesia, Sunda, dan Jawa.
Dia mengenyam pendidikan di Kartini School Bogor bersama dengan kakaknya yang bernama Nining. Kartini School Bogor merupakan institusi pendidikan dasar bagi wanita dengan durasi pendidikan selama tujuh tahun. Setelah lulus dari sekolah tersebut, di melanjutkan pendidikannya ke MULO dengan beasiswa.
Lalu, dia melanjutkan lagi pendidikannya ke Europeesche Kweekschool, Surabaya dengan beasiswa penuh. Sekolah itu adalah sekolah guru Belanda. Sewaktu dia bersekolah di sekolah ini, di antara 28 siswa, hanya 2 orang saja yang merupakan orang pribumi.

Di Sekolah Dasar Dai-ichi Menteng, dia bekerja sebagai pengajar. Meskipun sempat berhenti mengajar, dia aktif menulis buku. Pada tahun 1977, dia meninggal dunia dan dimakamkan di Pemakaman Taman Siswa Taman Wijayabrata yang berada di Celeban, Umbulharjo – Yogyakarta.
5. Raden Ayu Lasminingrat
Raden Ayu Lasminingrat merupakan anak perempuan dari seorang ahli sastra dari Pasundan. Pada tahun 1907, dia mendirikan Sakola Kautamaan Istri. Tetapi, pada saat itu, sekolah ini hanya diperuntukkan untuk perempuan yang berasal dari kaum terpandang saja.
Sebagian kurikulumnya diperoleh dari Belanda, seperti menulis dan membaca, serta pelajaran pemberdayaan kaum wanita. Dia menyesuaikan pembelajarannya supaya lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
Dia pandai menggunakan bahasa Belanda. Kemampuannya itu memperoleh pengakuan dari K.F. Holle, pengelola perkebunan asal Belanda. Lasminingrat bisa menerjemahkan cerita-cerita Grimm bersaudara. Warna Sari adalah karya tulisnya yang terkenal. Warna Sari menceritakan tentang tekad seorang perempuan yang memperjuangkan haknya.
Baca Juga:
6. Raden Siti Jenab
Dari rumah ke rumah, Raden Siti Jenab memperkenalkan pendidikan perempuan di Cianjur. Dia pernah bersekolah di Sekolah Raden Dewi. Dia mendirikan sekolah di Cianjur yang menerapkan metode yang mirip dengan sekolahnya dulu.
Kurikulum yang diajarkan di sekolah ini meliputi bahasa Belanda, Matematika Dasar, budi pekerti, bahasa Melayu, bahasa Sunda, dan edukasi praktis, seperti merenda dan membatik.
7. Iwa Koesoema Soemantri
Iwa Koesoema Soemantri lahir pada tahun 1899 dan meninggal pada tahun 1971 di Jakarta dan dimakamkan di TMP Kalibata. Dia adalah seorang ahli hukum dan pengarang. Dia pernah menjadi menteri di Indonesia. Selain itu, dia juga ditunjuk sebagai Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) yang pertama. Sehingga, namanya digunakan sebagai nama kampus di Unpad.
8. Achmad Soebardjo
Tokoh pahlawan lainnya adalah Achmad Soebardjo. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama dan diplomat. Dia lahir pada tahun 1896 di Karawang. Dia meninggal pada tahun 1978.
9. RE Martadinata
RE Martadinata berasal dari Bandung, Jawa Barat. Dia lahir di Lengkong Besar, Bandung pada tanggal 29 Maret 1921. Cita-cita masa kecilnya adalah menjadi pelaut. Oleh karena itu, dia berhenti menjadi guru di Sekolah Tinggi Pelayaran (STP) di Jakarta pada tanggal 1 September 1944 untuk menjadi Nakhoda Kapal Latih Dai 28 Sakura Maru.
10. Prof. Dr. Kusumaatmaja
Raden Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja, yang kemudian dikenal sebagai Prof. Dr. Kusumaatmadja, lahir pada tahun 1898 di Purwakarta, Jawa Barat. Dia wafat di Jakarta pada tanggal 11 Agustus 1952. Dia sempat mengenyam pendidikan di Rechtschool (sekolah hukum) pada tahun 1913. Dari Universitas Leiden, Belanda, pada tahun 1922, dia memperoleh gelar doktor hukum.
Ia ditugasi untuk membentuk Mahkamah Agung pada tahun 1945. Dia ditunjuk sebagai Ketua MA yang pertama. Sebagai Ketua MA, dia membentuk sistem yudikatif dan melakukan pembagian tugas pengadilan.
Itulah artikel dari Deepublish Store tentang sejumlah nama pahlawan nasional dari Jawa Barat. Kalau ingin membagikan informasi ini kepada yang lain, kamu bisa mengklik tombol share. Kamu juga bisa menulis komentar di kolom komentar.
Sumber:
Detik. diakses pada 31 Juli 2025
Kumparan. diakses pada 31 Juli 2025
Sukabumi Update. diakses pada 31 Juli 2025
CNN Indonesia. diakses pada 31 Juli 2025
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa